MAJENE—11 orang anggota Tim Relawan Birma Peduli, kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Jum’at (22/1/2021) tepat jam 20.50 WITA, yang dikomandoi langsung Ketua Harian Birma Peduli, Moh. Ervinlaha, setelah menempuh perjalan darat sejauh 296 KM, tiba di Majene, Sulawesi Barat.
Setibanya di Majene, Tim yang terdiri dari 6 laki-laki dan 5 perempuan tersebut langsung melakukan survey ke sejumlah titik pengungsian yang tersebar di beberapa tempat di kota Majene untuk mengidentifikasi kebutuhan para pengungsi di lokasi dimaksud.
Usai survey, tim yang memilih lokasi posko transit di salah satu rumah warga yang terletak di perumahan Inomaloga Majene itu langsung melakukan rapat koordinasi yang dipimpin langsung inisiator berdirinya Birma Peduli, Ambang Ardi Yunisworo.
Sesuai hasil diskusi, Ervin menuturkan kepada Media Sulsel yang turut serta dalam rombongan, bahwa rencananya Birma Peduli akan memulai distribusi bantuan di sejumlah titik yang ada di kecamatan Malunda, kabupaten Majene, Sabtu,(23/1), siang. Sedangkan sejumlah titik pengungsian di kota Majene baru akan didistribusikan keesokan harinya.
“Sesuai hasil diskusi, besok pagi kita akan terlebih dahulu belanja sejumlah kebutuhan mendesak pengungsi sesuai hasil assessment, baru setelah itu tim bergeser ke Malunda untuk pendistribusian bantuan, sementara untuk lokasi yang ada di kota Majene, baru akan kita distribusikan esok hari,” ucap Ervin.
Lebih lanjut Ervin memaparkan, bahwa rencananya di Malunda Tim akan bekerja sama dengan Tim Kolaborasi Kemanusiaan Makassar dengan sasaran titik bantuan kepada pengungsi yang ada di Ds. Lombong, Salutohongan, Kayuangi dan Ds. Lombang.
Adapun sejumlah bantuan yang akan didistribusikan antara lain terpal, tikar, sarung, selimut, beras, mi instan, susu bayi, biskuit, gula, kopi, teh, minyak goreng, garam dan air mineral kemasan, serta sejumlah obat-obatan.
Sementara itu menurut Ambang, guna mengefektifkan rencana pendistribusian bantuan akan diupayakan untuk terlebih dahulu berkomunikasi dengan masing-masing Nara hubung yang ada di setiap titik sasaran distribusi.
“Sebelum ke titik lokasi distribusi, sebaiknya koordinasi dengan para nara hubung titik pengungsian sudah Klir, sehingga proses penyerahan bantuan akan berlangsung secara efektif, dan barang yang kita bawa sesuai kebutuhan yang mereka perlukan,” ucap Ambang saat mengakhiri Diskusi. (4ld)