JENEPONTO—Debat publik kedua untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto dilaksanakan di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, pada Minggu (10/11/2024) malam.
Empat pasangan calon (Paslon) yang hadir adalah pasangan nomor urut 1, Efendi Al-Qadri Mulyadi-Andry Suryana Arief Bulu; nomor urut 2, Paris Yasir-Islam Iskandar; nomor urut 3, Muhammad Sarif-Moch Noer Alim Qalby; dan nomor urut 4, Syamsudin Karlos-Syafruddin Nurdin.
Ketua KPU Jeneponto, Asming Syarif menegaskan, debat publik ini bertujuan untuk memperkenalkan profil, visi, misi, serta program dari masing-masing pasangan calon kepada masyarakat.
“Debat publik ini bertujuan menyebarluaskan profil visi, misi, dan program pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati,” jelasnya.
Selain menjadi ajang penyampaian program, debat ini juga diharapkan memberikan informasi kepada masyarakat sebagai bahan pertimbangan dalam memilih pemimpin untuk Jeneponto ke depan.
“Debat ini memberikan informasi kepada seluruh masyarakat Jeneponto sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihan mereka,” tambah Asming.
Debat juga menjadi media untuk menguji pasangan calon terkait sejumlah subtema yang telah disusun oleh panelis. Menurut Asming, hal ini bertujuan untuk menggali lebih dalam kemampuan dan komitmen para calon dalam memimpin Jeneponto.
Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung suksesnya penyelenggaraan debat, termasuk pemerintah daerah, Forkopimda, SKPD, para calon, dan simpatisan.
Asming menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan debat pertama yang berlangsung aman dan tertib. Ia menganggap hal ini sebagai bukti kedewasaan politik masyarakat Jeneponto.
“Alhamdulillah, debat pertama berjalan aman, tertib, dan damai. Ini menunjukkan adanya kesadaran dan kedewasaan dalam berdemokrasi di Jeneponto,” papar mantan Ketua Panwascam Batang ini.
Asming berharap suasana damai dan tertib yang sama dapat terjaga hingga akhir rangkaian debat dan pelaksanaan pemilu pada Rabu, 27 November 2024 ini.
“Suksesnya debat pertama menjadi harapan besar bagi kami, agar debat kedua ini juga berlangsung aman, damai, dan sejuk, sehingga menjadi indikasi kemajuan demokrasi di Jeneponto,” pungkas Asming. (*)