Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Selama Tahun Baru 2025
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
News

Gowa Dukung Gerakan Sekolah Ramah Anak

709
×

Gowa Dukung Gerakan Sekolah Ramah Anak

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

MEDIASULSEL.com,- Kabupaten Gowa mendukung Gerakan Ramah Anak atau sekolah tanpa kekerasan, terbukti dengan penandatanganan kesepahaman dengan Unicef melalui Yayasan Indonesia Mengabdi ( YMI).

YMI akan melaksanakan penelitian aksi model pencegahan perundungan (bullying) di dua SMP Kabupaten Gowa.
Penandatangan ini diwakili oleh Sekda Gowa, H. Muchlis dan Ketua YMI, Dr. Nurdin Noni. Kedua belah pihak bertanda tangan di ruang Kerja Sekda Gowa, Selasa (1/11/2016).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Menurut Sekda Gowa, penelitian YMI ini sangat bermanfaat dan mendukung gerakan sekolah ramah anak yang telah di launching oleh Bupati Gowa baru-baru ini.

” Baru-baru ini kita memang meresmikan program sekolah tanpa kekerasan. Gerakan inj berlangsung serentak di Sulsel. Pelaksananya penelitian ini akan mendukung keberlangsungan program ini,” urai Muchlis.

Keterpilihan kedua sekolah ini sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk sekolah lain. Bisa menjadi sekolah rujukan untuk sekolah lainnya.

Penelitian sendiri akan berlangsung selama satu tahun di dua sekolah. Enam bulan pertama di SMP 5 Pallangga dan enam bulan berikutnya di SMP 3 Sungguminasa.

Menurut Nurdin Nori banyak manfaatnya yang ingin dicapai dari kerjasama dan penelitian ini. ” Diharapkan akan berujung pada pengembangan program kerja daerah di bidang perlindungan anak melalui Tim Komite Pengarahan serta mendorong pertumbuhan titik anti kekerasan di Gowa berbasis sekolah,” jelasnya.

Model penelitian dijelaskan oleh
Ketua tim penelitian, Dr. Farida Aryani. ” Penelitian kami diawali dengan baseline untuk melihat potensi-potensi bully apa yang terjadi disekolah tersebut. Setelah melihat,mengumpulkan potensi ini kita akan melakukan intervensi dengan jumlah model kegiatan. Kita ingin mengukur apakah dengan model yang kita lakukan ini akan menghilangkan praktek bullying di sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut sekolah yang dipilih bukanlah sekolah unggulan yang ada di Gowa. Pertimbangannya sekolah unggulan biasanya sudah melakukan praktek intervensi mencegah terjadinya perundungan di sekolahnya.

Selain Gowa penelitian sejenis juga dilakukan di Makassar. ” Kami memilih Gowa dan Makassar sebagai lokasi penelitian di Sulsel. Salah satu persyaratan daerah tempat berlangsung penelitian adalah memiliki tempat perlindungan anak. Ada tempat pelaporan kekerasan pada anak di dua tempat ini,” tambah Farida.

Turut hadir dalam pertemuan ini Kadis Sosial, Transmigrasi danbTenaga Kerja, H. Syamsuddin Bidol, Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah, H. Bachtiar sertaChild Protection Specialist Unicef Emilie Minnick.(Aks)

error: Content is protected !!