MAKASSAR—Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-bun) bersama Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) melakukan berbagai lagkah-langkah dan terobosan dalam mengantisipasi terjadinya kondisi alam seperti, La Nina dan El Nino.
Kepala Dinas THP-bun Sulsel, Imran Jausi mengatakan, persoalan seperti banjir dan kekeringan maupun penyakit-penyakit lainnya untuk tanaman bisa saja terjadi sehingga tentu perlu ada langkah-langkah antisipasi.
“Selain tentu ada persoalan seperti fenomena alam baik banjir dan kekeringan, tentunya penyakit-penyakit pada tanaman bisa saja terjadi,” kata Imran.
“Alhamdulillah saya membandingkan itu tahun kemarin dibandingkan tahun ini kita kena kekeringan itu luasnya 24.000 hektar lebih kemudian turun menjadi 14.000 hektar lahan,” lanjutnya.
“Artinya kalau itu terjadi lagi tahun ini berarti kan harus sudah ada waspada dan Pemerintah pusat melalui Kementan sudah mengantisipasi seperti yang kemarin itu, sudah mulai kita membangun sumur-sumur bor kurang lebih 3 000 lebih Kalau enggak salah, yang bantuan Kementan,” ucap Imran Jausi.
Selain pembuatan sumur-sumur, Kementan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga memberikan bantuan pompa-pompa.
“Bantuan pompa juga diberikan, ada pompa irigasi, ada pompa yang kecil, ada juga kita buatkan sumur dalam hal yang kedalaman 70 meter yang kompanisasi dan irigasi,” tuturnya.
“Kenapa kita butuh itu, sekaligus dia bisa menangkis dua ini kalau airnya berlebihan dipompa keluar, kurang airnya ditarik masuk. Karena sumber air kan tiga yaitu dari atas, dari bawah dan air permukaa, air permukaan ini kita maksimalkan,” katanya.
Imran Jausi mengaku, intens melakukan komunikasi dengan Pihak Pekerja Umum (PU) dan pengairan dan melihat kondisi bendungan yang akan mulai dibuka.
“Kami sering konsultasi dengan PU dan Pengairan tempat yang sudah banyak nih pegunungan yang mau dibuka, termasuk Bendungan Jenelatah. Ya kalau tidak salah namanya, yang penting itu kan sumber airnya sehingga kita manfaatkan untuk pertanian, untuk mengatasi tadi itu El Nino atau kekeringan,” sebut Imran.
Lebih jauh mantan Kepala BKD Sulsel ini menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk menggali 100 titik sumur dengan kedalaman 70 meter.
“Alhamdulillah kita juga kerjasama dengan TNI AD, sekarang sudah tahap perencanaan, mudah-mudahan bulan Juli ini sudah mulai menggali 100 titik sumur dengan kedalaman 70 meter karena begitu memang standarnya yang tersebar di 24 Kabupaten dan Kota se-Sulsel,” pungkasnya. (*/4dv)