Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Stunting
  • Universitas Diponegoro
Opini

Pinjol Bikin Kantong Jebol, Kok jadi Solusi?

252
×

Pinjol Bikin Kantong Jebol, Kok jadi Solusi?

Sebarkan artikel ini
Pinjol Bikin Kantong Jebol, Kok jadi Solusi?
Riska Fadliah Angraini
  • KPU Sulsel
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar
  • Banner DPRD Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

OPINI—Fenomena pinjaman online atau pinjol belakangan ini makin marak diperbincangkan di samping isu fenomena judi online yang juga makin tinggi. Fenomena pinjaman online telah menjangkiti berbagai elemen masyarakat hingga kalangan mahasiswa.

Baru-baru ini salah seorang menteri dengan lugas menyampaikan pendapatnya mengenai pinjaman online untuk para mahasiswa. Dalam rapat tersebut beliau menjelaskan bahwa pinjaman online dapat dijadikan sebagai pilihan untuk meringankan biaya pendidikan di kalangan mahasiswa.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Setelah sebelumnya salah satu kampus di Indonesia yang menyarankan kepada mahasiswanya untuk membayar UKT menggunakan pinjol atau pinjaman online. Sontak pernyataan tersebut menuai kontra khususnya di kalangan mahasiswa, sejalan dengan makin naiknya UKT di lingkungan universitas.

Pinjol atau pinjaman online sendiri merupakan fenomena yang sudah banyak menelan korban, bahkan di kalangan mahasiswa yang notabenenya seorang pelajar hingga menyebabkan hilangnya nyawa.

Dalam forum rapat menteri tersebut, menyebutkan bahwa menggunakan pinjol adalah bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi yang patut di manfaatkan oleh mahasiswa.

Pernyataan menteri tersebut seolah mengkonfirmasi bobroknya pendidikan Indonesia, gagalnya negara dalam menjamin pendidikan bagi setiap warga negara.

Fenomena pinjol yang di normalisasi bahkan menjadi rujukan untuk menyelesaikan masalah biaya pendidikan menjadi ironi yang tidak dapat terelakkan. Negara yang harusnya hadir untuk menjamin pendidikan yang merata justru mendorong mahasiswa untuk terjun ke jurang nestapa.

Ditengah sistem PTNBH yang mengharuskan perguruan tinggi menjadi mandiri dalam memenuhi biaya pembangunan pendidikan, mahasiswa harus menelan pahitnya biaya pendidikan yang makin melejit. Hidup di tengah sistem sekuler kapitalis menjadikan pendidikan sebagai tumbal kekuasaan.

Mahasiswa yang pada hakikatnya adalah seorang intelektual, harus memutar otak untuk melunasi pinjaman online yang mencekik bahkan tak jarang mereka yang merenggang nyawa karena depresi. Ditambah lagi sistem sekuler kapitalis mengikis perkara halal haram ditengah kehidupan masyarakat, akibatnya muncullah pernyataan menteri tersebut.

Di lain sisi, sistem Islam sangat memperhatikan kepastian pendidikan bagi setiap rakyatnya, menjamin kesejahteraan para intelektual dan berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan tanpa harus menyentuh pinjol yang sudah jelas hukum dan kebobrokannya.

Islam memberikan fasilitas dan pengajaran terbaik bagi para penuntut ilmu, hal ini sejalan dengan prinsip syariat Islam yang memandang bahwa ilmu adalah kemuliaan dan penuntut ilmu pun demikian sehingga terciptalah generasi-generasi yang cemerlang tanpa ada drama pinjaman online yang justru mencekik mahasiswa. Negara Islam memposisikan penguasa sebagai teladan yang mampu menjadi contoh ketaatan pada syariat secara penuh. (*)

 

 

Penulis: Riska Fadliah Angraini

 

 

***

 

 

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

  • DPPKB Kota Makassar
error: Content is protected !!