Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
EntertainmentFilm

Anak Garuda: Kisah Sukses yang Berliku, Tetapi Menyenangkan

2782
×

Anak Garuda: Kisah Sukses yang Berliku, Tetapi Menyenangkan

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar
Para pemain dan kru ber-swafoto pada saat Gala Premiere film Anak Garuda. (Foto: WWCOMM)

Namun menyatukan mereka bukan persoalan sederhana. Pertengkaran dan keributan silih berganti, mulai dari salah paham hingga rasa iri dan cemburu.

Tambah lagi, bibit-bibit cinta terpendam di antara mereka, menambah munculnya potensi perpecahan. Satu-satunya yang bisa merekatkan adalah figur Koh Jul. Namun hingga kapan ketergantungan ini terjadi?

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Akhirnya Koh Jul melepas ketujuh anak tersebut berangkat ke Eropa tanpa didampingi. Di Eropa, semua yang ditakutkan, menjadi kenyataan.

Pertengkaran dan keributan meledak, perpecahan di depan mata. Di Eropa, ketujuh anak muda ini, harus bersama-sama membangun kembali fondasi kebersamaan yang sebelumnya dibangun Koh Jul, sambil menjalankan tugas belajar mereka di Eropa.

Seperti apa cara mereka mengelola konflik dan mencipta harmoni kembali? Semua bisa dipelajari dengan menyenangkan di film ANAK GARUDA, mulai 16 Januari 2020 di berbagai bioskop di seluruh Indonesia.

Turut berbicara saat Press Screening dan Gala Premiere film ANAK GARUDA, Yohana Jusuf, Producer dan alumni SPI serta salah satu karakter yang diperankan di film mengaku bahwa meskipun mengangkat kisah nyatanya sendiri, tetapi membuat film ANAK GARUDA ini memberi tantangan tersendiri baginya.

Begitu banyak nilai dan sari kehidupan yang kami dapatkan di SPI yang rasanya semua bernilai untuk diceritakan kembali ke masyarakat.

“Tetapi kami tidak boleh lupa bahwa medium film juga bertujuan memberi hiburan yang inspiratif untuk masyarakat, apalagi dengan target penonton para milenial yang tentunya tidak ingin diceramahi lewat film,” ucapnya.

“Maka tantangan film ini adalah bagaimana menyajikan pengalaman hidup kami ini lewat perspektif yang fresh, mudah diikuti, sambil tetap menyenangkan dan menghibur bagi penonton,” ungkap Yohana.

error: Content is protected !!