MAROS—Ribuan hektar sawah di Dusun Tanadidi dan Bontolabbu, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur selama tiga hari terakhir. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu sore (21/12/2024) dan menimbulkan kerugian bagi para petani.
Seorang petani setempat mengungkapkan keputusasaannya. “Kami baru saja menanam padi, tetapi banjir datang. Kalau seperti ini, tidak ada yang bisa diselamatkan,” ujarnya pasrah.
Banjir juga memaksa warga mengevakuasi kendaraan pribadi serta ternak ke tempat lebih tinggi, seperti masjid setempat. Ketinggian air yang terus meningkat membuat warga khawatir banjir akan meluas hingga merendam permukiman.
Minimnya infrastruktur ditambah perubahan pola cuaca yang ekstrem disebut-sebut memperburuk kondisi. Banjir semacam ini hampir selalu terjadi setiap musim hujan di wilayah ini, namun penanganan yang berkelanjutan belum terlihat.
Selain merendam sawah, banjir juga menggenangi pasar tradisional Pakalu dan Kantor Pos Bantimurung di Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung. Sejumlah pedagang terpaksa memindahkan barang dagangan mereka ke tempat yang lebih aman. Sampah yang terbawa aliran air turut memperparah kerusakan dan memperburuk kebersihan lingkungan. (*)