“Tadi kami banyak berbincang-bincang tetapi hal-hal yang ringan-ringan. Bukan politik, enggak, ekonomi juga enggak, ringan-ringan semua yang kita bicarakan. Saya rasa yang paling penting sudah saling silaturahmi, dan juga saling bermaafan. Yang paling penting itu,” imbuh Jokowi, Senin (2/5/2022).
Selain Prabowo yang melakukan gerakan cepat untuk elektabilitas politiknya, lain lagi hal yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Beberapa kali ia menggelar kegiatan yang mengundang kerumunan publik, tetapi ada pesan politik. Sebut saja kegiatan mudik gratis DKI Jakarta yang justru dihadiri pemudik dengan baju Anies Baswedan Presiden Indonesia pada akhir April 2022 lalu.
Hal ini disorot oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Selain mudik gratis, Anies juga menggelar salat Id berskala besar di Jakarta Internasional Stadium, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022).
Kegiatan salat Id ini dinilai politis karena Sekda DKI Jakarta Marullah Matali menerbitkan surat yang meminta para ASN untuk salat Id di JIS. Di malam takbiran, Anies mendapat teriakan sebagai kandidat yang layak sebagai presiden.
Selain dua tokoh tersebut, ada juga nama-nama kandidat capres-cawapres seperti kegiatan mudik gratis Partai Golkar maupun mudik gratis BUMN yang dihadiri Menteri BUMN Erick Tohir. Ia juga beberapa kali bersedia hadir di acara TV swasta.
Kerek Elektabilitas Politik Ala Demokrasi
Analis politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai bahwa fenomena yang muncul merupakan upaya yang berkaitan dengan persiapan Pilpres 2024. Ia menilai aksi tersebut dapat dikategorikan sebagai kerja politik.
“Semua tokoh yang ingin atau potensial maju dalam kompetisi Pilpres 2024 mulai Lebaran atau sejak dini telah melakukan cicilan kerja-kerja politik untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas,” kata Arif kepada Tirto, Jumat (6/5/2022).
















