Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Kerek Elektabilitas Untuk Meraih Kekuasaan

4957
×

Kerek Elektabilitas Untuk Meraih Kekuasaan

Sebarkan artikel ini
Kerek Elektabilitas Untuk Meraih Kekuasaan
Kasmirawanti, S.S, M.Pd (Pemerhati Kebijakan Publik)

Arif menuturkan, “Salah satunya adalah momentum Lebaran di mana mereka melakukan aksi-aksi yang bisa dibaca sebagai bagian kerja politik untuk menaikkan elektabilitas atau popularitas seperti aksi mudik bareng maupun silaturahmi ke beberapa tokoh”.

Ia mengatakan, kegiatan tersebut tidak berkaitan dengan jadwal pemilu yang akan dimulai 14 Juni 2022 ke depan. Namun, para elite politik mulai melakukan prakondisi lewat kerja politik untuk 2024.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Ia pun menduga, aksi kerja politik seperti silaturahmi hingga kegiatan berkaitan publik yang mengarah pada upaya menaikkan elektabilitas akan terus dilakukan hingga mendekati masa penentuan kandidat.

Partai akan terus berupaya konsolidasi, melakukan pengkaderan hingga sosialisasi baliho demi meningkatkan keterpilihan.

Sementara itu, para kandidat juga akan berupaya berbagai cara agar dilihat publik, tetapi tidak dinilai pencitraan. Elektabilitas tersebut lantas dilirik partai. Ia pun yakin partai politik pun baru mulai bergerak semakin masif setelah dinyatakan sebagai peserta pemilu oleh KPU.

“Ini pemilihan capres yang diusung tergantung kebijakan internal partai politik dan kebijakan ini tentu saja tidak lepas dari strategi agar partai mendapat efek ekor jas dari capres yang diusung,” kata Imam.

Dosen Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Kunto Adi Wibowo juga menilai langkah-langkah Prabowo, Anies, Erik hingga Ganjar aktif di publik, terutama saat momen mudik dan Idulfitri karena ingin meningkatkan elektabilitas.

Menurut Kunto, langkah menggelar mudik bareng atau silaturahmi akan memicu perbincangan publik.

error: Content is protected !!