PAREPARE—Dalam upaya mencegah stunting di Kelurahan Bumi Harapan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar sosialisasi pencegahan stunting melalui program “HIDUP: Hidroponik Inovatif Dukung Upaya Peningkatan Gizi Pangan” di Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Rabu (22/1/2025) kemarin.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga dan kader posyandu, tentang cara budidaya sayuran di rumah menggunakan metode hidroponik sederhana dengan media botol bekas. Selain bertujuan mencegah stunting, kegiatan ini juga berupaya mengurangi limbah plastik dengan memanfaatkan botol bekas sebagai media tanam.
Hidroponik adalah metode budidaya tanaman yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, dengan memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Metode ini memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah tanaman yang ditanam secara hidroponik bebas dari pestisida, menjadikannya lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, hidroponik sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan dengan lahan terbatas.
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini melibatkan edukasi tentang cara membuat hidroponik sederhana dari botol bekas. Mahasiswa KKN-T memberikan pengetahuan kepada masyarakat, khususnya para kader posyandu dan ibu rumah tangga yang memiliki balita, mengenai teknik budidaya sayuran yang ramah lingkungan. Dengan menggunakan botol bekas. Metode hidroponik ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberikan alternatif bagi keluarga untuk menanam sayuran segar di rumah.
Materi edukasi mencakup pengenalan dasar hidroponik, keunggulan metode ini, cara menyemai benih, pembuatan larutan nutrisi, hingga cara membuat wadah hidroponik dari botol bekas. Selain itu, mahasiswa juga mengajak perwakilan dari setiap kader posyandu untuk mencoba langsung membuat hidroponik di depan peserta, agar mereka dapat mempraktikkannya di rumah masing-masing.
“Kami berharap melalui program ini, para kader posyandu dan ibu rumah tangga dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam budidaya hidroponik. Dengan menanam sayuran sendiri, mereka akan memiliki akses mudah untuk mendapatkan sayuran segar yang bergizi, yang sangat penting untuk pertumbuhan anak dan janin,” ujar salah satu mahasiswa KKN.
Dengan adanya program ini, diharapkan para kader posyandu dan ibu rumah tangga dapat terus melanjutkan praktik hidroponik di rumah mereka dan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang, baik dari segi peningkatan konsumsi sayuran yang bergizi maupun pengurangan sampah plastik di lingkungan sekitar. (Cj/Ag4ys)
Citizen Jurnalis : Putri Amalia (Mahasiswa Agroteknologi Unhas)