MAKASSAR—PT PLN (Persero) terus memperlihatkan komitmennya dalam upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dan menyediakan akses listrik hingga ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) untuk mendukung ekonomi berkelanjutan.
Berkat inisiatif ini, PLN berhasil meraih penghargaan Inovasi dan Kampanye Transisi Energi pada Fajar Awards 2024 yang bertema Harmoni Kolaborasi.
PLN UID Sulselrabar mencatat kemajuan signifikan dalam peningkatan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), mencapai 45,78% pada Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Capaian ini memungkinkan tingkat Rasio Elektrifikasi pada September 2024 mencapai 99,99%, membuktikan keberhasilan PLN menerangi hingga pelosok daerah.
Budiono, General Manager PLN UID Sulselrabar, menegaskan bahwa transformasi yang dilakukan PLN adalah bentuk komitmen dalam mempercepat transisi energi dan meratakan akses listrik.
“PLN berkomitmen mempercepat transisi energi dan menghadirkan listrik ke pelosok negeri demi meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat,” ujar Budiono.
Budiono menjelaskan lebih lanjut bahwa PLN Regional Sulawesi juga telah meluncurkan sejumlah program transisi energi, seperti penerapan Smart Grid di Selayar dan Tahuna.
Di wilayah 3T, PLN UID Sulselrabar memasang 381 unit SuperSUN, sebuah inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
“Langkah ini menunjukkan komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam upaya membangun ekosistem kendaraan listrik, PLN UID Sulselrabar telah menyediakan 40 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 32 lokasi, dengan total 5.652 transaksi tercatat hingga saat ini.
Selain itu, PLN UID Sulselrabar telah memproduksi 35.846 unit Renewable Energy Certificate (REC), setara 35.846 MWh, sebagai bukti kontribusi dalam menyediakan energi terbarukan.
Di bidang pariwisata, PLN UID Sulselrabar menjadikan Tana Toraja dan Toraja Utara sebagai benchmark Green Tourism dengan menggunakan 100% energi terbarukan.
Program bertajuk Toraja GENTLE (Green Electrifying Lifestyle Ecosystem) ini mempromosikan pariwisata berbasis energi ramah lingkungan di kawasan wisata tersebut.
Budiono optimis bahwa program transisi energi dan ekosistem kendaraan listrik yang terus dikembangkan akan mendukung ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil impor.
“Dengan pencapaian ini, Sulawesi Selatan menjadi salah satu barometer dalam mendukung perekonomian nasional,” tutupnya. (*/4dv)