BONE—Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi) di Desa Jaling, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 4 Juli 2024.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, dengan memperbaiki sistem irigasi di daerah kering seperti di Provinsi Sulawesi Selatan.
Saat berada di lokasi, Presiden Jokowi juga berkesempatan untuk berdialog langsung dengan para petani yang sedang bekerja di sawah. Salah satu petani, Isal, mengungkapkan kebutuhan mendesak akan air hujan untuk mengairi tanaman di sawahnya yang berada di dataran tinggi.
“Kurang hujan, padahal di sini air hujan saja yang ditunggu. Ini kan sawah tinggi daratannya, jadi menunggu air hujan baru bisa bertani di sawah,” ungkap Isal dengan penuh harap.
Isal pun menyampaikan apresiasi atas bantuan pompa yang diberikan pemerintah. Menurutnya, pompa tersebut dapat membantunya dalam bertani.
“Ada (perbedaannya), kalau tidak ada hujan tidak menggarap sawah, karena ini sawahnya air hujan saja ditunggu, kalau tidak ada air hujan tidak bisa menggarap sawah. (Ada pompa) bisa agak lancar bersawahnya,” ungkap Isal.
Petani lainnya, Andi Mus Mulyadi, juga menyampaikan manfaat pompa irigasi tersebut. Menurut Andi, pompa tersebut dapat mengatasi kekurangan air saat musim kemarau. “Kalau ada pompa cepat teratasi airnya, kalau kekurangan kayak kemarau,” tambahnya.
Selain itu, Andi juga menekankan perbedaan signifikan dalam produktivitas tanam sejak menggunakan pompa irigasi. Bahkan, Andi mengatakan bahwa ia dan petani lainnya dapat bertani hingga tiga kali dalam setahun.
“Kalau _ndak_ ada pompa (tanam) satu tahun sekali. Selama ini ada pompa, alhamdulillah, bisa sampai tiga kali kalau hasilnya merata. Beda ton-nya selama pakai pompa hampir satu ton dengan pakai pupuk organik,” ucap Andi.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur bisa didatangi Pak Presiden. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuannya,” tutur Andi, mengapresiasi kehadiran Presiden Joko Widodo yang memperhatikan langsung kondisi para petani.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-bun) Pemprov Sulsel Imran Jausi mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan pompa-pompa.
“Bantuan pompa juga diberikan, ada pompa irigasi, ada pompa yang kecil, ada juga kita buatkan sumur dalam hal yang kedalaman 70 meter yang kompanisasi dan irigasi, Kenapa kita butuh itu, sekaligus dia bisa menangkis dua ini kalau airnya berlebihan dipompa keluar, kurang airnya ditarik masuk. Karena sumber air kan tiga yaitu dari atas, dari bawah dan air permukaa, air permukaan ini kita maksimalkan,” katanya.
Imran Jausi mengaku, intens melakukan komunikasi dengan Pihak Pekerja Umum (PU) dan pengairan dan melihat kondisi bendungan yang akan mulai dibuka.
“Kami sering konsultasi dengan PU dan Pengairan tempat yang sudah banyak nih pegunungan yang mau dibuka, termasuk Bendungan Jenelatah ya kalau tidak salah namanya, yang penting itu kan sumber airnya sehingga kita manfaatkan untuk pertanian, untuk mengatasi tadi itu El Nino atau kekeringan,” sebut Imran.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, dan Pj Bupati Bone Andi Islamuddin. (*/4dv)