MEDIASULSEL.com,- Rencana mogok massal yang digelar besok Senin (6/2/2017) itu, para sopir menilai kebijakan pemerintah terkait kenaikan administrasi STNK kendaraan memberatkan pengusaha angkot dan pemilik kendaraan lainnya.
Selain itu, mereka juga menolak pembangunan Halte Bus Way BRT, karena tidak melibatkan masyarakat dalam pembahasan rencana tersebut. Termasuk, menolak penambahan armada BRT yang akan menghilangkan sumber penghasilan para sopir angkot.
Kehadiran pete-pete smart menjadi sorotan para sopir kerena akan merugikan pete-pete konvesional,
Rencananya aksi dimulai pada pukul 09.00 wita akan terbagi beberapa titik, yakni, Simpang 5 Underpass, Terminal Daya, Kantor Gubernur, Dispenda Provinsi Sulsel, Terminal Malengkeri, dan Balaikota Makassar.
Setelah melakukan orasi, pukul 11.00 wita massa bergerak menuju dan berkumpul di Flyover. Selanjutnya melakukan longmarch ke DPRD Provinsi Sulsel kemudian menuju DPRD Kota Makassar.
Akibat aksi mogok sopir pete-pete yang di gelar besok Senin (6/2) itu, diperkirakan arus lalulintas di Makasaar lumpuh. Para penumpang juga diprediksi akan terlantar di sejumlah trayek Maminasata.
Mengantisipasi hal itu, pihak Organda kota Makassar telah akan meminta bantuan kendaraan berupa truk milik TNI, untuk digunakan mengangkut masyarakat yang tidak terlayani angkutan umum. (*/Shar)
