SOPPENG—Banjir yang melanda Kabupaten Soppeng sejak Minggu, 22 Desember 2024, telah merendam kurang lebih 300 rumah di Kelurahan Cabbenge, Kecamatan Lilirilau. Ribuan warga terdampak, sementara sekitar 6.000 hektar lahan pertanian gagal tanam. Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh, langsung turun ke lokasi untuk meninjau situasi dan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak, Senin, 23 Desember 2024.
Dalam kunjungannya, Prof Zudan didampingi Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, dan jajaran Forkopimda setempat. Ia menyampaikan apresiasi atas respons cepat pemerintah daerah dan tim tanggap darurat yang telah mengevakuasi warga serta menyediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik.
“Saya berterima kasih kepada Pak Bupati, Brimob, dan semua pihak yang telah bergerak cepat. Penanganan sejauh ini berjalan baik, terutama evakuasi dan distribusi bantuan,” ujar Prof Zudan.
Banjir di Kabupaten Soppeng disebabkan oleh curah hujan tinggi dan kiriman air dari daerah hulu di Kabupaten Bone. Selain merendam permukiman, bencana ini juga menghancurkan infrastruktur jalan dan jembatan di sejumlah titik.
Prof Zudan mengatakan, perbaikan akan diupayakan melalui bantuan keuangan khusus pada APBD 2025, mengingat alokasi anggaran tahun 2024 telah habis.
Ia juga meminta Dinas Pertanian segera mendata petani yang mengalami gagal panen untuk menyalurkan bantuan bibit. “Kami akan siapkan bantuan bibit agar petani bisa kembali memulai tanam pada musim berikutnya,” katanya.
Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, menyebut Kecamatan Lilirilau sebagai wilayah yang paling parah terdampak. Di beberapa lokasi, ketinggian air sempat mencapai dua meter sebelum mulai surut pada Senin pagi.
“Ini salah satu banjir terparah di Soppeng. Namun Alhamdulillah pagi tadi air mulai surut. Kami tetap fokus membantu warga agar segera pulih,” jelasnya.
Salah seorang warga, Andi Satriawan, mengungkapkan bahwa banjir telah merendam wilayah tersebut selama dua hari, menyebabkan kerugian besar, termasuk ternak yang hanyut.
Namun, ia mengapresiasi respons pemerintah dalam menangani situasi darurat ini. “Air bersih sangat membantu kami, penanganan sejauh ini cukup baik,” tuturnya. (*/4dv)