MAKASSAR—Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Ashari Fakshirie Radjamilo membuka pelatihan akses pasar produk UMKM daerah untuk mengakses ritel modern, pada Selasa 5 November 2024.
Kadiskop UKM Sulsel mengatakan kegiatan ini sangat penting bagi keberlangsungan dan perkembangan UMKM melalui akses pasar ritel atau modern.
“UMKM merupakan tulang punggung perekonomian kita, menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto. Namun tantangan besar yang dihadapi adalah terbatasnya akses mereka ke pasar ritel yang lebih luas,” ujarnya
Dijelaskan bahwa akses pasar ritel bagi UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata, dengan memanfaatkan saluran ritel yang tepat produk UMKM dapat menjangkau lebih banyak konsumen, meningkatkan penjualan dan pada akhirnya memperkuat posisi di pasaran.
“Dari sisi regulasi sebenarnya sudah di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP) no 7 tahun 2021 yang kemudian diperkuat dengan peraturan Gubernur (Pergub) dimana 30 persen produk UMKM masuk dalam ritel modern untuk dipasarkan kepada masyarakat. Tapi jadi pertanyaan apakah pelaku UMKM layak dan sudah memenuhi aturan makanya kita harus menyiapkan betul,” papar Ashari.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk memfasilitasi UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya dan memahami dinamika pasar ritel dan membangun jaringan bisnis yang lebih luas.
“Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, saya yakin para pelaku UMKM akan semakin siap untuk bersaing dipasar yang semakin kompetitif,” harapnya.
Ashari meminta pelaku UMKM untuk lebih menyiapkan produknya serta persyaratan yang dibutuhkan.
“Kita juga harus ikuti aturan, misalnya adamikah Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halalnya, maupun lainnya, sekali lagi saya sampaikan agar semua dilengkapi semua persyaratan kalau semua sudah lolos saya pasarkan mauki di ritel satu sama , Indomaret, Alfamart maupun lainnya,” tambahnya.
“Saya juga berharap setelah pembukaan ini, para peserta dapat memperhatikan narasumber dengan baik hingga berakhirnya kegiatan, sehingga kita harap UMKM makin maju. Apalagi dibawah kepemimpinan presiden Prabowo ada dua Kementrian yaitu Kementrian Koperasi dan Kementerian UMKM yang tentu ini menjadi perhatian penuh peningkatan koperasi dan UMKM,” pungkasnya.
Plt Kepala Bidang Pengembangan Diskop UKM Sulsel, Indriastuti saggaf, SH, MH menambahkan, pada kegiatan pelatihan akses pasar produk UMKM mengudang 55 peserta dari tiga daerah di Sulsel, yaitu kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Maros.
“Tentu dari kegiatan ini diharapkan ada pada perluasan pasar, ketika perluasan pasar pasti ada pertumbuhan ekonomi. Ketika ada pertumbuhan ekonomi disitu ada penyerapan tenaga kerja dan akses UMKM semakin terbuka tentu dari hasil pembinaan yang sudah kami lakukan,” papar Indri.
Dia menyebutkan, peserta bukan hanya dari sektor UMKM tapi juga merupakan anggota Koperasi, jadi koperasi punya anggota UMKM atau pelaku usaha itu kemudian dilatih.
“Kenapa koperasi sebagai wadah membantu anggota koperasi lainnya lebih berkembang dengan cara perluasan jaringan, jadi 55 peseta ini adalah refresentasi anggota koperasi jadi ilmu yang mereka dapat tidak selesai disini. Tapi ke anggota koperasi lainnya sehingga lebih banyak yang mengetahui,” sebutnya
Lanjutnya, dari sisi regulasi sudah di atur dalam PP no 7 tahun 2021, disitu ada kemudahan bagi pelaku UMKM salah satunya 30 persen retail modern harus menyiapkan tempatnya.
“Nah sekarang apakah UMKM itu sudah memenuhi persyaratan itu, karena tentu ada syarat dan ketentuan berlaku misalnya sisi legalitas dan lainnya, tentu itu dikurasi dulu ritel modern, ketika sudah terpenuhi maka bisa menjual produknya disitu,” urainya.
Sejauh ini, Indriastuti melihat UMKM masih perlu di bina, karena meskipun sudah tidak berbayar masih banyak UMKM belum mememuhi syarat untu masuk ritel modern.
“Untuk itu kami hadir dengan komprohemsif sehingga pendampingan hingga penjangkauan bisa sejalan dengan baik,” lanjutnya.
Selain itu, data presentasi UMKM yang susah masuk pasar ritel, data akurat belum punya karena UMKM masuk akses ritel modern.
“Mereka tidak menyampaikan ke kami, yang jelas hampir semua ritel modern menjalankan PP itu seperti Indomaret, toko Satu Sama maupun lainnya ada pojok disiapkan untuk pelaku UMKM,” pungkas Indriastuti. (*/4dv)