MAKASSAR—Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulsel Kemal Redindo Syahrul Putra membantah dengan tegas informasi yang menyebutkan menahan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi (CPP) ke terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Wajo.
Sekdis Ketapang Sulsel mengaku pihaknya tanggap dalam mempercepat bantuan beras Pemerintah Provinsi Sulsel agar bisa segera sampai ke masyarakat yang membutuhkan.
“Jadi begini menangapi hal itu, karena ini bencana maka surat tanggap bencana untuk bantuan tahap kedua sebanyak 10 ton kami tindak lanjuti secara cepat. Bahkan 10 ton itu sudah di lokasi, tapi karena CPP adalah suatu kewenangan Pak Gubernur maka kita harus menunggu disposisi Pak Gubernur untuk bisa disalurkan,” kata Kemal Redindo Syahrul Putra melalui sambungan telepon, Rabu (8/5/2024).
Kemal menjelaskan, Dinas Ketapang Sulsel senantiasa tanggap bencana, makanya CPP itu kita langsung keluarkan. “Karena kita juga tanggap bencana maka kita keluarkan dulu bantuan beras itu, tapi untuk penyaluran tunggu perintah Pak Gubernur untuk disalurkan,” kata Kemal.
“Hanya kemarin ketika pengambilan di Bulog mobil Pemda Luwu langsung ambil, jadi untuk penyaluran bukan kami tahan tapi menunggu administasi yang dilengkapi dulu baru bisa disalurkan dan pagi ini sudah diserahkan bantuan itu ke posko induk penanggulangan bencana di Kabupaten Luwu,” lanjut Kemal.
“Besok Pak Gubernur serahkan ke Pj Bupati, jadi begitu itu, ini terjadi miskomunikasi karena tadi malam saya perintahkan Kadis Kabupaten Luwu dan sudah izin Pj Bupati mohon ditahan sebentar penyalurannya menunggu adaministrasinya,” tandasnya.
Sekdis Ketapang Sulsel menambahkan mengenai adanya tulisan di karung beras jangan digangu menunggu kedatangan Pj Sekda Provinsi Sulsel, pihaknya sejak kemarin sudah menyampaikan ke pemda Luwu untuk hati-hati jangan sampai disalah artikan masyarakat.
“Memang ketika ada tulisan itu, kita sudah tanya hati-hati tulisan begitu, jangan sampai di salah artikan, yang pasti kita bergerak cepat dalam menindaklanjuti surat tanggap bencana, dan itu hanya menunggu adaminstrasi karena ini sifatnya bantuan, paling tidak adaminstaisnya dulu baru di salurkan dan pasti disalurkan besok,” pungkasnya. (*/4dv)