Advertisement - Scroll ke atas
News

Kematian Affan Kurniawan Gegerkan Publik, Grab Turun Tangan Beri Santunan

1140
×

Kematian Affan Kurniawan Gegerkan Publik, Grab Turun Tangan Beri Santunan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA—Tragedi tewasnya driver ojek online, Affan Kurniawan (21), yang diduga terlindas mobil taktis Barracuda Brimob saat pembubaran aksi di sekitar Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), terus menuai perhatian publik.

Rekaman detik-detik kejadian yang viral di media sosial memicu kecaman luas, sementara pihak kepolisian hingga kini belum memberi keterangan resmi.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Di tengah sorotan publik, Grab Indonesia selaku perusahaan aplikasi transportasi online tempat almarhum bernaung, menyampaikan belasungkawa mendalam.

Dalam pernyataan resmi, Grab menegaskan fokus utama mereka saat ini adalah memberikan dukungan penuh bagi keluarga korban, termasuk santunan dan pendampingan bagi para mitra yang terdampak.

Kematian Affan Kurniawan Gegerkan Publik, Grab Turun Tangan Beri Santunan
Tragedi tewasnya driver ojek online, Affan Kurniawan (21), yang diduga terlindas mobil taktis Barracuda Brimob saat pembubaran aksi di sekitar Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025), terus menuai perhatian publik. Rekaman detik-detik kejadian yang viral di media sosial memicu kecaman luas, sementara pihak kepolisian hingga kini belum memberi keterangan resmi.

“Fokus utama kami adalah memberikan dukungan sepenuhnya, termasuk santunan bagi rekan pengemudi serta keluarga yang terdampak,” tulis Grab dalam keterangan resminya.

Grab menegaskan bahwa setiap mitra merupakan bagian penting dari keluarga besar ojol. Mereka menyebut, selain memberikan perhatian kepada almarhum Affan Kurniawan, dukungan juga diberikan kepada Moh Umar Amarudin, rekan ojol lain yang dilaporkan masih dirawat usai insiden di lokasi yang sama.

Perusahaan ride-hailing itu juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat, sembari berharap keluarga korban diberi ruang ketenangan. Grab mengajak semua pihak menjaga empati serta memastikan suasana tetap kondusif demi keselamatan bersama.

Di media sosial, amarah publik sulit dibendung. Banyak warganet menuntut pertanggungjawaban aparat atas kejadian tersebut.

“Kejar sampai dapat pelaku yang membunuh ojol, jangan sampai alasan klasik dipakai lagi: CCTV mati atau mobil dikendalikan remot!” tulis seorang pengguna X.

Komentar lain menegaskan, “Tabiat polisi pembunuh tetaplah pembunuh. Jangan biarkan kasus ini tenggelam.”

Gelombang protes warganet semakin menekan pihak kepolisian untuk segera membuka fakta sebenarnya. Hingga kini, publik masih menantikan penjelasan resmi terkait insiden yang telah memicu luka mendalam di kalangan komunitas ojek online dan masyarakat luas. (*)

error: Content is protected !!