JENEPONTO—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jeneponto resmi melantik dan mengambil sumpah 339 Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari 113 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jeneponto, di Ruang Pola Panrannuangta Kantor Bupati Jeneponto, Minggu (26/5/2024).
Pelantikan 339 PPS dilakukan oleh Ketua KPU Jeneponto, Asming. S, disaksikan Pj Bupati Jeneponto, Kapolres, AKBP Budi Hidayat, Dandim 1425, Letkol Muhammad Amin, dan mewakili Kajari.
Selain itu, hadir pula keempat Komisioner KPU Jeneponto, Sapriadi Saleh, Hasrullah Hafid, Ilham Hidayat, dan Arifandi, mewakili Bawaslu Jeneponto, dan Kepala Kesbangpol, Sarbini Mattewakkang.
Kepada 339 PPS yang dilantik dan akan bertugas pada pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Gubernur serentak pada tanggal 27 Nopember 2024, Ketua KPU Jeneponto, Asming meyakini kehadiran PPS adalah ditunjang beberapa faktor sehingga dapat ikut dilantik.
“Saya selalu percaya bahwa kehadiran kita semua tentu faktor pertama ada garis tangan, faktor lain ada jabat tangan, kemudian campur tangan. Ketiga faktor itu adalah bagian dari ikhtiar kita,” kata Asming. S, disambut tepuk tangan dari 339 PPS yang dilantik.
Ia menyampaikan, dari 339 PPS yang terpilih adalah telah melalui beberapa tahapan seleksi yang dilakukan oleh KPU Jeneponto dan jajarannya.
“Pagi ini kita diguyur hujan, pengalaman teman-teman Komisioner itu penuh dengan ketelitian dan cermat dalam memilih dan menetapkan PPS. Karena itu, kami menyampaikan PPS yang terpilih itu adalah putra/putri terbaik yang dipilih KPU,” terangnya.
Asming menuturkan, ada hal yang berbeda antara Pemilu dan Pilkada dalam hal undang-undang yang nantinya diterapkan.
“Ada hal yang berbeda di proses pemilihan ini, tentu di Pemilu undang-undang yang kita gunakan adalah undang-undang nomor 7 tahun 2017. Sementara, di pemilihan Kepala Daerah adalah undang-undang nomor 10 tahun 20116, berikut dengan berbagai perubahan-perubahan peraturan KPU,” ungkapnya.
“Di Pemilu itu maksimal dalam 1 TPS itu 300 DPT, di pemilihan Kepala Daerah maksimal 1 TPS itu 600 wajib pilih. Setelah dilakukan pemetaan dan pencermatan, kita menghasilkan sejumlah 552 TPS di Jeneponto,” kata Asming. S.
Sementara, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri menyampaikan, tugas dan tanggungjawab PPS amat sangat berat dalam menjalankan tugas di Pilkada nantinya.
“Saya tahu tugas dan tanggung jawabta amat sangat berat. Pengalaman di Pemilu pada Pebruari lalu, selesai shalat subuh saya keluar jalan-jalan, saya lihat masih banyak PPS belum tidur,” kata Pj Bupati Jeneponto, Junaedi.
Untuk itu, Junaedi mengucapkan, selamat kepada 339 PPS yang ikut dilantik dan diambil sumpahnya oleh KPU Jeneponto.
“Saya atas nama pribadi dan pemerintah daerah mengucapkan selamat kepada PPS yang baru saja dilantik,” ucapnya.
“Semua yang hadir diambil sumpahnya pasti sudah tahu konsekwensinya, luar biasa tanggung jawabnya. Namun, spiritnya adalah maksimalkan kerja-kerjata, Insya allah kita mampu menghasilkan penyelenggaraan Pilkada yang sesuai dengan harapan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kembali kepada 339 PPS yang dilantik soal tiga hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam menjalankan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepemiluan.
“Jadi kemarin waktu PPK dilantik, tiga hal ini saya sampaikan yaitu, integritas, kinerja, loyalitas. Kita semau di garda terdepan, juga banyak tantangannya karena kita berlaku profesional saja, ya ada-ada saja yang berpikir negatif,” tandasnya.
Junaedi menambahkan, sangat bersyukur dan berterima kasih ketika kegiatan seperti ini oleh KPU dan Bawaslu Jeneponto dilaksanakan di dalam wilayah Kabupaten Jeneponto.
“Kalau bisa kegiatan semacam ini yang digelar KPU dan Bawaslu agar dapat dilaksanakan dalam wilayah Jeneponto sendiri, tujuannya untuk dapat menghidupkan pelaku UKM dan juga perputaran uang tidak lari keluar dari daerah kita,” harapnya. (*)
