Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadan Mubarak 1446H (Mediasulsel.com)
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Maros
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
Opini

Membela Palestina Tidak Cukup dengan Retorika Belaka

235
×

Membela Palestina Tidak Cukup dengan Retorika Belaka

Sebarkan artikel ini
Membela Palestina Tidak Cukup dengan Retorika Belaka
Maisuri (Penulis)
  • Pemprov Sulsel
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

OPINI—Baru-baru ini, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan dukungannya terhadap Palestina.

“Kita harus belajar dari situasi geopolitik yang terjadi di sekitar kita saat ini. Tanpa persatuan, tanpa mengatasi perbedaan, kita tidak bisa menjadi kuat,” ujar Prabowo dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir, seperti disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/12/2024).

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Namun, pernyataan tersebut menuai tanggapan dari pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar. Ia menilai bahwa meskipun pernyataan Prabowo bernada positif, tetap ada kesan menggurui.

“Negara-negara Timur Tengah seperti Iran, Turki, dan Mesir sudah sangat keras mengecam perlakuan Israel terhadap Palestina,” ungkap Smith kepada Media Indonesia, Minggu (22/12/2024).

Indonesia, sejak awal kemerdekaannya, tegas mendukung Palestina dan mengecam penjajahan Israel. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Namun, upaya diplomasi yang dilakukan Indonesia dan berbagai negara Muslim lainnya sering kali terhambat oleh kurangnya persatuan dan aksi nyata.

Tidak Cukup Hanya Retorika

Isu Palestina sering dijadikan panggung untuk menarik simpati umat Muslim. Banyak pemimpin Muslim yang melontarkan retorika penuh empati dan kecaman keras terhadap Israel, tetapi jarang disertai langkah konkret untuk menyelesaikan konflik.

Hingga kini, retorika tersebut tidak pernah sampai pada tindakan nyata yang berdampak signifikan. Dunia Islam butuh lebih dari sekadar kecaman; butuh aksi nyata yang mampu menghentikan penderitaan rakyat Palestina.

Aksi Nyata untuk Palestina

Apa yang sebenarnya dibutuhkan Palestina bukan sekadar bantuan sosial atau pernyataan politik, tetapi keberanian untuk mengambil langkah strategis, termasuk pengiriman pasukan militer.

Selama ini, bantuan kemanusiaan, resolusi politik, dan kritik terhadap kebijakan Amerika Serikat sudah sering dilakukan oleh berbagai negara dan organisasi. Namun, penjajahan Israel tetap berlangsung.

Sementara itu, Amerika Serikat memberikan dukungan penuh kepada Israel, termasuk dukungan militer. Dunia Islam seharusnya menyadari bahwa tanpa kekuatan nyata, penjajahan tidak akan pernah berakhir.

Jihad dan Khilafah Sebagai Solusi

Melihat sejarah perjuangan Islam, solusi atas konflik Palestina bukanlah retorika damai yang tunduk pada narasi Barat, melainkan jihad dan Khilafah. Jihad bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, karena ia adalah perintah syariat yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Namun, umat Islam saat ini terpecah oleh sekat-sekat nasionalisme dan kepentingan politik masing-masing negara. Ide nasionalisme yang dihembuskan penjajah telah melemahkan persatuan umat, membuat mereka lupa bahwa kekuatan sejati terletak pada persatuan akidah di bawah naungan Khilafah Islamiah.

Rasulullah saw. bersabda:
“Mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan; sebagian memperkuat sebagian lainnya.” (HR Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ahmad).

Hadis ini mengingatkan pentingnya persatuan umat Islam untuk menghadapi musuh bersama.

Meneladani Dakwah Rasulullah saw.

Langkah pertama untuk membangun persatuan umat adalah meneladani metode dakwah Rasulullah saw. Dalam mendirikan Negara Islam di Madinah, Rasulullah menyebarkan pemikiran yang benar, menghapus akidah jahiliah, dan menerapkan hukum-hukum sesuai syariat.

Dari Madinah, kekuatan Islam mulai tumbuh dan diperhitungkan oleh musuh-musuhnya. Begitu pula hari ini, umat Islam perlu membangun kekuatan yang tidak hanya melindungi Palestina, tetapi juga membebaskan wilayah lain yang masih tertindas.

Persatuan Menuju Kemenangan

Ketika umat Islam sadar akan pentingnya persatuan dan solusi syariat, mereka akan menuntut pengiriman pasukan militer untuk membebaskan Palestina. Hal ini tidak hanya membutuhkan dukungan rakyat, tetapi juga pemimpin yang bertakwa dan berkomitmen terhadap ajaran Islam.

Satu-satunya cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan membangun kesadaran umat melalui dakwah ideologis. Dakwah yang menghidupkan kembali semangat jihad dan Khilafah sebagai solusi universal untuk semua permasalahan umat, termasuk konflik Palestina.

Jika Islam diterapkan secara menyeluruh, dunia tidak hanya akan menyaksikan pembebasan Palestina, tetapi juga keadilan dan kedamaian global di bawah naungan syariat Islam. Islam akan kembali menjadi rahmatan lil alamin yang membawa keberkahan bagi seluruh umat manusia. (*)

Wallahu a’lam.

 

Penulis: Maisuri

 

***

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!