Advertisement - Scroll ke atas
Opini

Pemuda Sejati Bukan Pejuang Moderasi Tapi Agen Perubahan Hakiki

421
×

Pemuda Sejati Bukan Pejuang Moderasi Tapi Agen Perubahan Hakiki

Sebarkan artikel ini
Murni Supirman (Aktivis Muslimah)
Murni Supirman (Aktivis Muslimah)

OPINI—Sumpah pemuda yang diperingati setiap 28 oktober selalu menjadi perhatian pemerintah di negeri ini. Euforia peringatan sumpah pemuda tiap tahunnya diwarnai berbagai kegiatan khususnya di instansi pemerintahan dan sekolah-sekolah. Bahkan ada beberapa sekolah yang mengharuskan siswanya berpakaian adat nusantara.

Seperti yang dilaksakan di SMA Negeri 4 Luwu Utara, Upacara peringatan Sumpah Pemuda tersebut dihadiri Kapolsek Bone-Bone Kompol I Made Untung Sunantara, S. Senin (28/10)

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Upacara Hari Sumpah Pemuda tersebut digelar dengan mengusung tema “Maju Bersama Indonesia Raya,” yang mencerminkan semangat persatuan dan kolaborasi di kalangan pemuda pemudi untuk memajukan bangsa

Kegiatan tersebut dirangkaikan pula donor darah yang dihadiri oleh, Camat Bone-Bone Isa Ansari, Kepala SMA Negeri 4 Luwu Utara, Aruji Rahmat, Danramil Bone-Bone yang diwakili oleSerda Ahmad Supriyogo, (daulatrakyat.id)

Tak hanya itu, di lingkungan desa pun tak luput dari euporia ini. Seperti yang dilakukan oleh Pemuda Karang Taruna Desa Patoloan kecematan Bone-Bone, Luwu Utara.

Melalui struktur Karang Taruna Patoloan yang menghimpun pemuda dan pemudi Patoloan yang di kenal dengan sebutan GEMPA (GENERASI PEMUDA PATOLOAN). Pada tanggal 2 November 2025 melaksanakan kegiatan jalan santai dan lomba baca puisi bertema “Sumpah Pemuda”.

Kagiatan ini di sambut antusias oleh warga patoloan dan sekitarnya, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta jalan santai yang ikut berpartisipasi.

Peringatan sumpah pemuda sejatinya harus menjadi sebuah refleksi peran pemuda hari ini, guna memajukan bangsa di tengah berbagai serangan moderasi agama serta program pembajakan potensi pemuda dalam berbagai bidang.

Sayangnya kegiatan tahunan ini tidak memberi dampak perubahan nyata di kalangan pemuda. Yang ada sistem hari ini justru melahirkan pemuda yang berpikir pragmatis dan individualistis.

Pemuda hari ini tak ubahnya sebagai agen moderasi dan penggagas ideologi sekuler. Hakekat keberadaannya pun di manfaatkan untuk meningkatkan pamor liberalisasi.

Pemuda hari ini jauh dari fungsinya bahkan potensi yang dimiliki pun telah beralih fungsi tidak lagi sebagai agen perubahan melainkan menjadi pupuk penyubur sistem kapitalisme. Sistem hari ini justru menggiring pemuda untuk hidup hedon dan sulit menemukan jati diri.

Gambaran pemuda hari ini nampak suram, baperan, mudah putus asa, gampang stres dan frustasi. Tak sedikit tindak kriminal yang terjadi di dominasi oleh anak-anak usia remaja/pemuda. Pembegalan, pelecehen seksual, penyalahgunaan narkoba, pencurian, pergaulan bebas sudah menjadi hal biasa dikalangan pemuda.

Seperti yang terjadi di Luwu Utara pada tanggal 22 September 2025 lalu. Seorang pemuda berinisial RSP alias I (18) diamankan oleh warga Desa Dandang, Kecamatan Sabbang Selatan setelah kepergok melakukan pencurian hasil kebun kakao.

Aksinya ini menimbulkan keresahan dan bahkan sempat viral di media sosial. Dan sebelumnya pada tanggal 18 September 2025 juga tertangkap 3 pelaku pencurian tabung gas masing-masing berinisial Al (29), Aw (34), dan AA (28). Dimana dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti berupa lima tabung gas elpiji serta dua unit telepon genggam merek Vivo. (polresluwuutara.com)

Banyaknya permasalahan dan problem yang terjadi di negeri ini karena umat jauh dari pemahaman aqidah Islam. Kondisi ini diperparah dengan massifnya pemerintah mengkampanyekan proyek moderasi beragama yang justru menjadikan umat khususnya pemuda jauh dari hakekat islam yang utuh.

Moderasi agama sejatinya adalah proyek liberalisasi aqidah dan upaya melemahkan kekuatan Islam dan keimanan kaum muslim khususnya pemuda. Sebab sadar atau tidak jika pemuda dalam sistem hari ini sebenarnya di manfaatkan untuk dijadikan agen moderasi.

Terbukti hari ini pemuda khususnya dikalangan muslim sudah tak lagi sejalan dengan potensinya, sosok yang harusnya menjadi agen perubahan kini menjadi liar tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Orientasi hidup pemuda hari ini hanya kesenangan sesaat dan materi semata. Akibatnya pemuda muslim kehilangan identitasnya sebagai anak-anak umat yang harusnya menjaga dan memperjuangkan Islam.

Berbeda dengan sistem Islam, dalam Islam pemuda dipandang sebagai kunci kesuksesan sebuah peradaban, ditangan pemuda keberhasilan dan kejayaan islam tercipta. Islam sangat memperhatikan peran pemuda.

Bahkan negara mengarahkan untuk membangun pemuda menjadi generasi pembangun peradaban mulia yang berkepribadian islam, dimana orientasi hidupnya jauh ke depan bukan hanya untuk duniawi semata tapi lebih dari itu untuk meraih ridho dan surga Allah Azza Wajallah.

Kisah Mush’ab bin Umair pemuda Islam yang tercatat dalam tinta emas harusnya menjadi motifasi pemuda hari ini. Di usia 25 tahun saat memeluk Islam, telah menjadi duta dakwah yang diutus Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ke Yastrib untuk menyampaikan Islam.

Ia menjadi diplomat pertama umat islam yang tercatat dalam sejarah emas. Berkat kontribusi Mush’ab, hingga dengan usahanya selama setahun ia mampu mengubah pandangan masyarakat di Yastrib dari jahilyah menjadi mulia. Dalam keberhasilannya mengislamkan penduduk Yastrib dan kota itupun dipersiapkan menjadi tempat berdirinya negara Islam yang menjadi cikal bakal Rasululllah berhijrah.

Tidakkah kita rindu akan hadirnya sosok seperti pemuda Mush’ab bin Umair dan pemuda muslim yang hidup di masa Rasullullah yang mampu membawa peradaban Islam yang mulia melalui tangan Pemudanya.

Untuk itu jadilah pemuda yang sesunggguhnya, kokoh, tangguh, tidak mudah baperan yang sedikit-sedikit mengeluh karena urusan duniawi. Saatnya kita kembali kepada aturan mulia yang akan mencetak generasi emas layaknya Mush’ab bin Umair. Wallahu’alam. (*)

 

Penulis: Murni Supirman (Aktivis Muslimah)

 

 

 

***

 

 

 

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!