Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Opini

Rendahnya Kemampuan Berbahasa Indonesia Saat Ini

2301
×

Rendahnya Kemampuan Berbahasa Indonesia Saat Ini

Sebarkan artikel ini
Rendahnya Kemampuan Berbahasa Indonesia Saat Ini
Ilustrasi (foto: courtesy)
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar

OPINI—Bahasa Indonesia berperan penting dalam kehidupan kita. Mengapa demikian?, Karena adanya keberagaman bahasa di negara kita. Ketika kita bertemu dengan orang sunda dan kita tidak punya kemampuan bahasa sunda yang cukup, maka kita bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia tersebut.

Bahasa Indonesia juga bisa disebut “Bahasa Pemersatu”, kenapa disebut bahasa pemersatu?, Karena kehadirannya mampu diterima disemua khalayak baik dari desa, kota, rakyat biasa, pejabat, perempuan, laki-laki, anak kecil, hingga orang dewasa.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Bahasa adalah alat komunikasi antar individu maupun kelompok. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional untuk rakyat Indonesia yang perlu didalami bangsa Indonesia khususnya para generasi muda saat ini. Ironisnya, generasi muda sekarang ini mengabaikan pentingnya menyelami bahasa Indonesia.

Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sudah seharusnya mempunyai kemampuan bahasa Indonesia yang baik, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa sehari-hari kita.

Pengajarannya pun sudah diusahakan oleh pemerintah sejak dini di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Kurang lebih 12 tahun lamanya kita mempelajari bahasa Indonesia, namun kemampuan berbahasa Indonesia saat ini masih cukup mengkhawatirkan.

Dibuktikan dengan rendahnya nilai ujian mata pelajaran bahasa Indonesia ketika ujian, tidak hanya itu sering kali kita lihat keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulisan, tidak sedikit anak muda sekarang yang bingung ketika diberi tugas karya ilmiah ataupun tugas-tugas ilmiah lainnya yang memperhatikan kaidah penggunaan bahasa Indonesia.

Disamping itu kemampuan membaca juga diperlukan untuk meningkatkan intuisi berbahasa yang sesuai. Karena saat kita membaca, secara tidak sadar otak itu menangkap dan menyimpan informasi-informasi yang nantinya informasi tersebut bisa digunakan untuk menulis maupun berbicara.

Lihat Juga:  Indonesia Jadi Negara Maju, Layakkah?

Menurut saya, ada banyak aspek yang menyebabkan generasi sekarang kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Pertama, mayoritas anak muda saat ini beranggapan bahwa “bahasa Indonesia adalah bahasa sehari-hari, lantas untuk apa belajar lagi”. Generasi muda menganggap bahwa mempelajari bahasa Indonesia sejak dini sudah cukup, namun ketika mereka masuk akademik ilmiah barulah mereka menyadari kemampuan berbahasa Indonesia mereka masih belum cukup. Mereka menganggap bahwa mempelajari bahasa Indonesia hanya membuang waktu saja dan lebih memilih mempelajari bahasa asing.

Anggapan seperti itulah yang akhirnya membuat minat untuk mempelajari serta mendalami bahasa Indonesia semakin rendah yang akhirnya menyebabkan rendahnya kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

Kedua, generasi sekarang lebih tertarik mempelajari bahasa Asing dari pada bahasa Indonesia itu sendiri.

Bisa kita lihat, generasi sekarang lebih tertarik mengikuti kursus-kursus berbahasa Asing, lebih tertarik dengan tontonan berbahasa Asing seperti drama Korea, China dan tontonan lainnya dan tanpa ragu akhirnya memakai beberapa kosa kata yang biasa ditemui dalam tontonan hingga pada akhirnya timbul ketertarikan untuk mempelajari bahasa asing tersebut lebih mendalam dengan mengikuti kursus-kursus bahasa asing yang sangat mudah di dapatkan saat ini melalui media internet.

Contohnya bahasa Inggris, mereka akan lebih bangga ketika menguasai bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional yang harus dikuasai.

Ketiga, peran orang tua dalam mendukung anak-anak mereka. Faktanya, orang tua lebih mementingkan anaknya belajar tambahan berbagai mata pelajaran seperti, matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan mata pelajaran lainnya daripada memberi pelajaran tambahan bahasa Indonesia. Persepsi demikianlah yang turut memicu rendahnya kemampuan bahasa Indonesia pada anak.

Menurut saya, orang tua sangat berperan penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa pada anak. Karena di rumahlah anak pertama kali diperkenalkan dengan bahasa Indonesia. Mirisnya ada banyak orang tua yang lebih mengedepankan bahasa Inggris sehingga sejak kecil, anak sudah diajarkan bahasa Internasional tersebut. Bukan berarti bahasa Inggris tidak penting, namun bahasa Indonesia merupakan Identitas Bangsa.

Lihat Juga:  Sulitnya Memberantas Politik Dinasti dan Korupsi dalam Demokrasi

Keempat, Pengajar tidak disukai oleh anak. Menurut saya, hal ini cukup berpengaruh karena ketika anak sudah tidak suka pada pengajar akan menyebabkan rasa malas dan ketidaktertarikan pada bahasa Indonesia akhirnya.

Tidak ada ruginya jika kita mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam lagi, justru kita akan mendapat manfaat yang nantinya akan membantu komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu dengan mempelajari bahasa Indonesia kita sudah berperan dalam pengembangan sekaligus pelestarian bahasa Indonesia di negara kita sendiri.

Indonesia merupakan negara multi bahasa, artinya ada banyak sekali bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, mempelajari bahasa Indonesia sangatlah penting bagi kita khususnya generasi penerus bangsa yang nantinya akan bertanggung jawab pada negara ini. (*)

Penulis: Sitti Aminah S (21104020010)

***

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!