Advertisement - Scroll ke atas
  • Pimred Mediasulsel.com
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Opini

Tragedi Gagal Ginjal Akut pada Anak, Negara Gagal Memberikan Perlindungan

1910
×

Tragedi Gagal Ginjal Akut pada Anak, Negara Gagal Memberikan Perlindungan

Sebarkan artikel ini
Tragedi Gagal Ginjal Akut pada Anak, Negara Gagal Memberikan Perlindungan
Hamsina Halik (Pegiat Literasi)
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar
  • Banner DPRD Makassar

OPINI—Akhir-akhir ini para orangtua dibuat khawatir dengan kasus gagal ginjal akut pada anak. Bagaimana tidak, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak dengan pasien paling banyak bayi di bawah lima tahun (balita), mengalami peningkatan hingga berujung kepada kematian anak.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia. total pasien yang meninggal tercatat 133 kasus, tren peningkatan kasus melonjak sejak Agustus 2022. Ini ditemukan di 22 provinsi. (cnbcindonesia.com, 21/10/2022)

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Kemenkes juga membeberkan dugaan terbesar penyebab kasus gagal ginjal akut anak ini karena adanya senyawa kimia yang mencemari obat-obatan sirop, yakni mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Dilansir dari halodoc.com, etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) adalah senyawa glikol (alkohol) yang salah satu fungsinya sebagai pelarut. Namun, pasalnya senyawa ini biasa digunakan untuk industri berat, otomotif, dan kosmetik, bukan untuk dikonsumsi.

Tak hanya gagal ginjal akut, efek senyawa ini juga bisa menyebabkan gangguan fungsi hati, paru-paru, dan cacat kelahiran jika cemaran EG dan DEG masuk ke dalam tubuh.

Dengan temuan tersebut, kemenkes mengambil langkah dengan menarik peredaran beberapa merk obat sirup batuk dan flu dari apotek-apotek yang menjualnya. Untuk itu, para orangtua diminta agar tidak memberikan obat sirup ketika anak sedang sakit.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar menyarankan agar para orangtua memilih alternatif lain, selain obat sirup untuk meredakan demam. Bisa dengan mencukupi cairan anak hingga mengompresnya dengan air hangat dan kalau ditemukan tanda-tanda lain segera bawa ke rumah sakit (RS). (Radar Sulbar, 24/10/2022)

Lihat Juga:  Kenaikan Beras Melambung Tinggi, Kok Bisa?

Dan hingga 5 November 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus gagal ginjal akut (acute kidney injury atau AKI) mencapai 324 kasus.

Sebanyak 102 orang sudah sembuh, 194 orang lainnya meninggal, dan 28 sisanya masih dalam perawatan, sebagaimana dilansir dari kompas.com, 07/11/2022.

error: Content is protected !!