Advertisement - Scroll ke atas
  • Pemkot Makassar
  • Media Sulsel
  • Bapenda Makassar
  • Universitas Diponegoro
Maros

Wapres Kunjungi Pasar Rakyat Butta Salewangang di Maros dengan Konsep Pasar Tradisional Modern

123
×

Wapres Kunjungi Pasar Rakyat Butta Salewangang di Maros dengan Konsep Pasar Tradisional Modern

Sebarkan artikel ini
Wapres Kunjungi Pasar Rakyat Butta Salewangang di Maros dengan Konsep Pasar Tradisional Modern
  • Pemprov Sulsel
  • HUT Sulsel ke-355
  • Ir. Andi Ihsan, ST, MM (Kepala Biro Umum Pemprov Sulsel)
  • PDAM Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

MAROS—Wakil Presiden (Wapres) Gibran mengunjungi Pasar Rakyat Butta Salewangang Maros (BSM) pada Kamis, 14 November 2024, didampingi oleh Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh, Plt. Bupati Maros Suhartina Bohari, dan Kepala Pasar Rakyat BSM Abd. Rasak. Pasar ini mengusung konsep pasar tradisional modern, yang menggabungkan aspek-aspek pasar tradisional dengan fasilitas dan manajemen modern.

Dalam kunjungannya, Wapres melihat bagaimana konsep ini mampu meningkatkan kualitas fasilitas dan tata kelola pasar dengan sentuhan profesional, namun tetap mempertahankan ciri khas interaksi pasar tradisional.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Dengan manajemen terpusat, Pasar Rakyat BSM mampu menata kios dan lapak secara rapi serta mendukung pembayaran non-tunai, memberikan kemudahan bagi pembeli dan pedagang.

Wapres mengapresiasi konsep pasar tradisional modern ini karena mampu menjadi saluran langsung bagi hasil panen petani lokal dan produk UMKM.

Dengan begitu, pasar ini membawa dampak positif bagi perekonomian daerah. Konsep ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pasar tradisional sebagai bentuk penerapan ekonomi berbasis kerakyatan.

Dewi Mutia, seorang pedagang kebutuhan sehari-hari di Pasar Rakyat BSM, menyebut bahwa penerapan sistem ini memudahkan masyarakat dalam berbelanja karena pasar lebih tertata dan barang yang tersedia beragam.

Pasar ini, yang mulai beroperasi sejak 2017, menampung sekitar 80 unit ruko, 701 kios, dan 560 lapak pedagang yang menjual berbagai barang seperti kebutuhan pangan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Wapres berharap konsep pasar tradisional modern seperti ini dapat diadopsi di daerah lain di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa, untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang dan petani lokal, serta memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi masyarakat luas. (*/4dv)

error: Content is protected !!