Advertisement - Scroll ke atas
  • Media Sulsel
  • Universitas Dipa Makassar
Opini

Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental Rakyat

423
×

Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental Rakyat

Sebarkan artikel ini
Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental Rakyat
Safni Yunia (Aktivis Muslimah)
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

OPINI—Maraknya kasus bunuh diri menunjukkan betapa rentannya kesejahteraan mental masyarakat saat ini, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan di era kapitalisme.

Data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebut laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya mencapai 3,07. Suicide rate atau tingkat bunuh diri dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah, Anak Ayu Sri Wahyuni membeberkan penyebab tingkat bunuh diri di Bali paling tinggi di Indonesia, yaitu pertama faktor secara biologis karena memang ada kelainan mental pada seseorang seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar. Kedua faktor psikososial seperti terbelit utang, terutama saat ini adalah pinjol (pinjaman online).

Problematika Umat Saat ini

Meningkatnya jumlah bunuh diri mencerminkan kondisi mental yang memprihatinkan di masyarakat. Ini menunjukkan bahwa banyak orang mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup dan tekanan yang datang dari beragam persoalan. Hal ini menunjukkan beberapa faktor penyebab yaitu:

Pertama, Standar hidup individu itu sendiri mengenai sudut pandang terhadap segala persoalan, aturan agama yang belum dijadikan sebagai pedoman hidup, sehingga mereka menuruti hawa nafsunya tanpa standar halal dan haram.

Kedua, Sistem pendidikan sekuler saat ini telah gagal dalam membentuk karakter dan kepribadian yang kuat sesuai ajaran Islam. Visinya tidak lagi mengutamakan nilai-nilai mulia, melainkan lebih fokus pada pencapaian nilai akademis tanpa memperhatikan aspek halal-haram.

Hal ini berdampak pada kelemahan psikologis yang jelas, karena krisis iman yang membuat individu lebih rentan terhadap gangguan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, baik yang sederhana maupun kompleks.

Peran Negara

Dalam Islam, tugas negara adalah untuk melayani dan mengurus kepentingan serta kemaslahatan rakyat. Salah satu tanggung jawabnya adalah menyelenggarakan pendidikan berbasis akidah Islam, dengan tujuan utama membentuk pola pikir dan pola sikap sehingga memiliki kepribadian Islami pada peserta didik.

Dengan pendekatan ini, generasi akan didorong untuk menjadi penyelesaian masalah dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Negara Islam (Khilafah) juga akan menerapkan kebijakan ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Salah satu upaya utamanya adalah mencegah faktor-faktor yang dapat memicu seseorang melakukan bunuh diri melalui kebijakan yang berdasarkan pada nilai-nilai Islam, ada beberapa yaitu:

Pertama, Negara akan memastikan bahwa harga pangan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga semua orang dapat membelinya dengan mudah. Selain itu, Negara akan menindak tegas praktik-praktik seperti mafia pangan, pedagang yang tidak jujur, penimbunan barang, dan kartel pangan.

Kedua, Pemerintah menyediakan pendidikan dan layanan kesehatan secara gratis untuk warga, yang tidak boleh dijadikan sebagai bisnis. Sekolah swasta dapat beroperasi dengan pengawasan negara, dengan kurikulum yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam.

Ketiga, negara melarang praktik judi dan pinjaman berbasis riba. Allah Taala berfirman, “Sesungguhnya (minuman) khamar (arak/memabukkan), berjudi (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al-Maidah [5]: 90).

Keempat, Negara akan menciptakan banyak lapangan kerja. Penyebab maraknya pinjaman online dan perusahaan judol hingga menyebabkan kasus bunuh diri adalah kesulitan mencari penghidupan dalam sistem kapitalisme.

Dalam sistem Khilafah, pemerintah akan mengembangkan industri-industri berat seperti pertahanan, penambangan, dan sumber daya alam lainnya untuk mencapai efisiensi maksimal.

Demikianlah konsep Khilafah dalam menjalankan tanggung jawabnya secara totalitas sebagai raa’in (pengatur dan penanggung jawab) bagi urusan masyarakat. Waallahu alam bissawab. (*)

 

Penulis: Safni Yunia (Aktivis Muslimah)

 

***

 

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

error: Content is protected !!