Advertisement - Scroll ke atas
MakassarMedia Kampus

Konferensi Internasional FKM Unhas Bahas Inovasi Riset Kesehatan, Hadirkan Pembicara Nasional dan Dunia

815
×

Konferensi Internasional FKM Unhas Bahas Inovasi Riset Kesehatan, Hadirkan Pembicara Nasional dan Dunia

Sebarkan artikel ini
Konferensi Internasional FKM Unhas Bahas Inovasi Riset Kesehatan, Hadirkan Pembicara Nasional dan Dunia
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar 2nd International Conference on Safety and Public Health selama dua hari, 15–16 Oktober 2025, di Unhas Hotel and Convention, Makassar. Mengusung tema “Global Research and Innovation for Safety and Public Health”, kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai negara.

MAKASSAR—Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) menggelar 2nd International Conference on Safety and Public Health selama dua hari, 15–16 Oktober 2025, di Unhas Hotel and Convention, Makassar. Mengusung tema “Global Research and Innovation for Safety and Public Health”, kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai negara.

Hari pertama konferensi diawali dengan safety induction oleh relawan K3 Unhas, penampilan tari tradisional, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan pembacaan doa. Acara resmi dibuka oleh Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, diikuti sambutan Dekan FKM Unhas Prof. Sukri Palutturi, Ph.D, dan laporan panitia oleh Andi Wahyuni, M.Kes.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Agenda utama dimulai dengan pemaparan daring oleh Wakil Menteri Kesehatan II Indonesia, dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.PKR, bertajuk “Kebijakan dan Program Kesehatan untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045.” Ia memaparkan tiga fokus percepatan program Kemenkes: layanan cek kesehatan gratis, peningkatan mutu rumah sakit, serta pengentasan penyakit tuberkulosis.

Wamenkes juga menegaskan transformasi sistem kesehatan nasional yang berlandaskan enam pilar utama, mulai dari layanan primer dan rujukan, ketahanan kesehatan, hingga pengembangan SDM dan pengelolaan program berbasis sinergi lintas sektor.

Pemateri kedua, Drs. Muhammad Idham, M.K.K.K., Direktur Bina Kelembagaan K3 yang mewakili Menteri Ketenagakerjaan, memaparkan kebijakan Occupational Safety and Health (OSH) sebagai hak fundamental pekerja. Ia menyoroti kondisi budaya keselamatan kerja yang masih lemah dan pentingnya penerapan pendekatan 5E: Education, Engagement, Engineering, Enforcement, dan Evaluation.

Sesi berikutnya berlangsung secara luring dan dimoderatori oleh Sudirman Nasir, S.Ked, MWH, Ph.D. Hadir Prof. Orawan Kaewbooncho dari Mahidol University yang membahas “Environment and Psychological Factors Influencing Quality of Life Among Elderly.” Ia menyoroti tren penuaan populasi di Thailand dan berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan kesehatan, termasuk meningkatnya penyakit kronis, isolasi sosial, dan keterbatasan akses layanan kesehatan lansia.

Sesi selanjutnya dipandu oleh Dian Sidik Arsyad, SKM., M.KM., Ph.D, menghadirkan Dr. Ismaniza Ismail, Ph.D dari Universiti Teknologi MARA dengan topik “Women in The Informal Sector: Psychosocial Risk, Realities, and The Way Forward.” Ia menekankan kerentanan perempuan di sektor informal terhadap stres kerja, diskriminasi, kekerasan, dan beban ganda rumah tangga.

Sebagai penutup hari pertama, Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc., Ph.D dari Unhas menyampaikan materi “Moringa Oleifera as a Potential Intervention to Improve Nutritional Status and Health Outcomes of Pregnant Women in Indonesia.” Ia menjelaskan hasil riset daun kelor yang terbukti meningkatkan kadar hemoglobin dan berat badan lahir bayi, serta mengurangi anemia pada ibu hamil.

Seluruh materi menegaskan pentingnya riset kolaboratif global dalam menjawab tantangan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Konferensi berlanjut pada hari kedua, 16 Oktober 2025, dengan 80 sesi presentasi oral dan diskusi ilmiah yang diharapkan membuka peluang kerja sama riset inovatif di bidang kesehatan dan keselamatan kerja. (Ag4ys)

error: Content is protected !!