OPINI—Hilangnya kepercayaan umat terhadap solusi Internasional untuk masalah Palestina, harusnya dapat memperkuat persatuan umat Islam untuk terus melawan penjajah Zionis dengan kekuatan Islam, yakni dengan bahasa perang. Untuk itu, agenda utama kaum muslim hari ini adalah penegakan kembali Khilafah Islamiyah.
Bulan Ramadan adalah bulan kegembiraan yang seharusnya dirasakan oleh seluruh umat Islam di dunia, tapi hal ini tidak bisa dirasakan oleh umat Islam di Palestina. Mereka tidak leluasa untuk melaksanakan ibadah, apatah lagi beribadah di Masjid Al Aqsa dikarenakan adanya pembatasan oleh tentara Zionis laknatullah.
Pembatasan Jumlah Jamaah Muslim di Kompleks Masjid Al-Aqsa
Tentara Zionis kembali menerapkan aturan yang membatasi jumlah jemaah muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa dengan alasan keamanan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, umat Islam terus mengalami kekerasan, intimidasi, dan pembatasan dalam menjalankan ibadah di salah satu tempat suci mereka. (Sindonews.com, 04-3-2025).
Pembatasan jamaah Shalat di Masjid Al Aqsa oleh tentara Zionis laknatullah yang dilakukan selama Ramadan dengan dalih keamanan tidak membuat semangat warga Palestina luntur untuk Shalat dan iftar di Al Quds.
Pembatasan jamaah menunjukkan bahwa wilayah ini masih terus dijajah, Zionis terus menerus menancapkan hegemoninya di wilayah Palestina, tidak ada rasa aman selama keamanan kaum muslimin di tangan orang-orang kafir.
Zionisme adalah penjajahan Barat
Persoalan Palestina bukan hanya sekedar konflik lokal, lebih dari itu dukungan yang terus diberikan oleh Amerika Serikat dan sekutunya menjadi bukti bahwa ini adalah persoalan internasional.
Maka dari itu, perjuangan membebaskan Al-Quds tidak cukup hanya dengan diplomasi ataupun negosiasi ala Barat. Sebab begitu banyak solusi perjanjian damai, ataupun solusi dua negara, tapi nyatanya itu semua hanyalah alat untuk membungkam perlawanan umat Islam di dunia.
Mereka yang membuat solusi tapi mereka juga yang melanggarnya. Umat Islam harus menghilangkan kepercayaannya kepada Barat karena semua solusi yang ditawarkan tidak satu pun berhasil menyelesaikan persoalan Palestina
Ramadan, Momentum Menguatkan Tekad Perjuangan
Ramadhan ini Semestinya dapat dijadikan momen untuk terus berjuang bukan hanya umat Palestina, tapi untuk seluruh umat muslim di dunia. Umat Islam tidak boleh berhenti untuk menghadapi Zionis laknatullah meskipun saat ini telah didukung oleh Amerika Serikat.
Palestina harus tetap melawan untuk mendapatkan kemenangan. Kita tidak cukup bahkan tidak boleh berharap hanya pada solusi yang ditawarkan oleh Barat. Sudah begitu banyak solusi dan narasi-narasi sesat perdamaian yang mereka tawarkan, namun mereka pulalah yang melanggarnya.
Khilafah Satu-satunya Solusi Hakiki Bagi Al Quds
Sejarah panjang Al-Quds telah menjadi bukti keberhasilan pemimpin kaum muslim dalam pembebasan dengan jihad. Para pemimpin hebat seperti Umar bin Khattab dan Salahuddin Al Ayyubi telah menjadi contoh betapa kuat dan hebatnya Islam di bawah kepemimpinan mereka.
Hari ini Al-Quds terjajah, maka seharusnya kita rindu pada sosok seperti mereka yang akan menghilangkan dan mengusir penjajah Zionis laknatullah.
Solusi untuk kejahatan Entitas Zionis adalah jihad Fisabilillah, tidak akan mampang hanya dengan solusi dua negara karena mereka adalah muhariban fi’lan yang hukumnya wajib untuk diperangi. Mereka hanya akan mengerti dengan bahasa perang dan perang ini harus di bawah komando Khalifah.
Tentunya adanya seorang Khalifah mengharuskan menegakkan kembali Khilafah, hal ini merupakan Qadhiyah mashiriyah yang menjadi kewajiban utama bagi umat Islam.
Dakwah dan Jihad Kunci Membebaskan Al-Quds
Umat harus disadarkan dengan keadaan yang terjadi di Palestina bahwasanya umat Islam hari ini terjajah dan solusinya hanya dengan jihad. Untuk itu, dakwah sangat diperlukan di tengah-tengah kaum muslim, perlu adanya jamaah dakwah yang ideologis yang akan membangun kesadaran dan membentuk opini tentang wajibnya Khilafah dan Khalifah akan menggerakkan umat untuk berjuang bersama mewujudkan dan menyerukan jihad ke Palestina.
Umat Islam dengan kesadarannya akan menjadikan jihad sebagai solusi dan jalan satu-satunya untuk mengakhiri penjajahan Zionis. Dengan jihad semua wilayah umat Islam yang terjajah akan dibebaskan, termasuk Palestina. (*)
Wallahu a’lam.
Penulis: Maisuri, S. Mat.
***
Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.
