MAKASSAR—Drs. Renreng, M.A., berhasil meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi berjudul “Metode Mangqul pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadis di Majelis Taklim LDII Kota Makassar” dalam sidang promosi doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis (12/12/2024). Sidang yang berlangsung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Samata, Kabupaten Gowa, ini menjadi momentum penting dalam dunia pendidikan Islam, khususnya di Sulawesi Selatan.
Dalam disertasinya, Renreng membahas metode mangqul, sebuah teknik pengajaran Al-Qur’an dan hadis yang diterapkan di Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk halaqah pembelajaran, mendeskripsikan penerapan metode mangqul, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam memperkuat pemahaman Al-Qur’an dan hadis di kalangan peserta majelis taklim.
Sidang tersebut dihadiri oleh tujuh penguji, termasuk promotor Prof. Dr. Syahruddin Usman, M.Pd., dan kopromotor Prof. Dr. Hj. Amrah Kasim, Lc., M.A., serta Dr. Muhammad Yahdi, M.A. Penguji lainnya adalah Prof. Dr. Hj. Sitti Mania, M.Ag., Dr. Munawir Kamaluddin, M.H., M.Ag., Dr. Mardyawati Yunus, M.Pd., dan seorang penguji eksternal.
Renreng menjelaskan bahwa metode mangqul mengutamakan pembelajaran Al-Qur’an dan hadis secara sistematis. Guru atau muballigh membaca Al-Qur’an sesuai tajwid, menerjemahkan kata per kata secara berurutan, dan memberikan penjelasan terkait makna serta konteks ayat atau hadis tersebut. Peserta majelis taklim mencatat semua penjelasan untuk memperdalam pemahaman mereka.
“Metode ini tidak hanya fokus pada kemampuan membaca dengan benar, tetapi juga pada pemahaman isi Al-Qur’an dan hadis secara menyeluruh,” ujar Renreng, yang juga aktif sebagai pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan.
Renreng menambahkan bahwa pembelajaran mangqul di LDII berlangsung secara berjenjang. Di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), pengajian diadakan 2–4 kali seminggu, di tingkat Pimpinan Cabang (PC) 1–2 kali sebulan, dan di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) satu kali sebulan. Sistem ini dirancang untuk memperkuat pembinaan keagamaan secara konsisten.
Dalam perjalanan akademiknya, Renreng menempuh studi doktoral selama 2 tahun 9 bulan 11 hari. Disertasinya mendapat nilai 3,90 dengan predikat sangat memuaskan, sementara rata-rata nilai semester mencapai 3,98.
Sidang promosi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Sulawesi Selatan, FKUB Sulawesi Selatan, pimpinan organisasi lintas agama, mahasiswa program doktoral, serta warga LDII. Kehadiran mereka menunjukkan besarnya perhatian terhadap kontribusi Renreng dalam pengembangan metode pembelajaran berbasis agama di Indonesia.
Renreng berharap penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi lembaga dakwah dan pendidikan Islam lainnya untuk mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif dan mendalam. “Semoga metode mangqul dapat memperkuat kualitas pendidikan Islam, khususnya dalam membentuk generasi yang memahami Al-Qur’an dan hadis secara utuh,” tutupnya. (*)