Menikmati malam bulan purnama ditemani kopi hitam dengan gula merah, makan kue tradisional duduk beralaskan tikar diiringi dengan musik tradisional dan juga dengan menggunakan pakaian tradisional.
“Masih banyak budaya-budaya di Kabupaten Maros yang merupakan warisan sejarah masa lalu yang dikembangkan menjadi kegiatan kebudayaan. Sehingga dapat menarik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara,” jelasnya.
Dikatakan, bahwa anak jaman milenial tidak memiliki pengetahuan tentang budayanya sendiri sehingga menjadi kekhawatiran di tahun-tahun mendatang budaya lokal bangsa ini terancam sampai tingkat kepunahan.
“Berkaca dari kondisi tersebut keberadaan lembaga adat dengan berbagai aktivitas budaya diharapkan dapat menangkal dominasi arus globalisasi yang bisa meruntuhkan nilai-nilai kearifan lokal budaya yang kita miliki,” kata Bupati Maros.
Kegiatan Accora Bulang ri Batubassi ini digelar 13-17 September 2019, dalam event ini, konsep Accora Bulang akan dilakukan di salah satu areal yang didesain untuk kembali ke masa lalu,
Diawal kegiatan, rombongan kirab budaya yang terdiri dari dokar ditumpangi oleh Karaeng Turikale, Karaeng Marusu dan sejumlah tamu undangan yang hadir. Juga ada pasukan kuda, pasukan tombak dan rombongan kirab lainnya dengan pakaian adat.