POLMAN – Universitas Al Asyariah Mandar (UNASMAN) terus membuktikan diri sebagai Kampus Pengabdian. Hal ini dibuktikan dengan dukungan terhadap pengembangan agrowitasa di Kawasan Kebun Raya Bulo (KRB) Kecamatan Bulo Kabupaten Polewali Mandar.
Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understending (MoU) kerjasama antara Universitas Al Asyariah Mandar dengan Kebun Raya Bulo.
Penandatanganan berlangsung secara sederhana di lokasi andalan KRB yakni Bukit Merdeka, Selasa, 10 Maret 2020.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Unasman Dr Chuduriah Sahabuddin MSi dan Owner Bukit Merdeka, Aco Masrudin Mogot.
Penandatanganan disaksikan langsung Ketua Yayasan Al Asyariah Mandar KH. Muhammad Sybli Sahabuddin (Anggota DPD RI 2004-2019), Wakil Rektor Unasman Sjuaib Hannan.
Juga Kepala Biro AUKU Solihin Asis, Kepala Biro AKSI Dr. Ahmad Al Yakin, Ketua Prodi Komunikasi Muhammmad Syaeba dan Ketua Program Studi Agroteknologi Harli A. Karim.
Salah satu butir kesepakatan yang tertuang dalam MoU tersebut adalah bersepakat dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi khususnya pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Unasman khususnya Fakultas Ilmu Pertanian bersedia memberikan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa ke Kebun Raya Bulo.
Di lain pihak Kebun Raya Bulo bersedia menjadi lokasi praktek lapang dan penelitian bagi dosen dan mahasiswa Unasman.
Chuduriah Sahabuddin dalam sambutannya mengatakan, Unasman Sulbar akan memberikan dukungan penuh dalam percepatan pengembangan Kawasan Kebun Raya Bulo.
Selain itu, menurut Chuduriah “KRB ke depan bisa menjadi ikon andalan Sulawesi Barat. Alasannya, selain memiliki panorama wisata alam yang indah, juga jarak dari Kota Polewali tidak terlalu jauh dan akses jalan sudah bagus.
Ini sangat berbeda dengan kondisi jalanan tahun lalu saat Rektor Unasman berkunjung ke KRB ini. Ini artinya menurut Chuduriah dukungan pemerintah sudah cukup bagus dalam pengembangan agrowisata ini.
Owner Bukit Merdeka Aco Masrudin dalam kesempatan itu mengatakan, kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Wisatawan masih dinominasi wisatawan lokal.
Namun, sudah beberapa pengunjung dari Makassar, Parepare dan kota lain di Sulawesi Selatan. Puncak kunjungan terutama berlangsung saat musim panen Durian Montong terjadi seperti sekarang ini, kata pelopor petani muda Sulbar ini.
Seperti diketahui salah satu buah andalan KRB adalah durian jenis montong. Durian Montong merupakan jenis durian yang berasal dari Thailand.
Saat ini, durian montong menduduki peringkat teratas sebagai durian termahal di Indonesia. Keunggulan dari durian montong adalah rasanya yang sangat manis, memiliki daging buah yang tebal dengan biji yang kecil.
Aco mengharapkan bantuan dari semua pihak khususnya Fakultas Ilmu Pertanian Unasman dalam mengembangkan Kebun Raya Bulo sehingga lebih cepat menjadi pusat Agrowisata di Sulawesi Barat. (har/yah/cr/shar)