MAKASSAR – Setelah 6 tahun berkiprah menghimpun Guru, Pelajar, pemerhati kepenulisan atau literasi, akhirnya keberadaan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Wilayah Sulsel diberikan apresiasi oleh pemerintah Kota Makassar, melalui Dinas Perpustakaan.
Menurut ketua Wilayah Agupena Sulsel, M. Ardi Ali, S.Sos, M.M, Penghargaan atas dukungan dan partisipasi pengumpulan karya cetak dan karya rekam(KCKR) koleksi daerah tahun 2019 bidang pengembangan koleksi dan perawatan bahan perpustakaan, diterima dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar di Hotel Kontinental Makassar, Senin (11/3).
“Alhamdulillah, lewat karya pribadi kader-kader, Pengurus Wilayah maupun Cabang Agupena membuat dan mewujudkan karya kepenulisannya akhirnya selama 6th sang pejuang pena, seperti saya selaku ketua wilayah Agupena Sulsel, ketua pembina Agupena Sulsel bapak Rusdin Tompo dan ketua Agupena Makassar, M. Arif Sikki, S.Sos, yang juga guru SMAN 2 Makassar, dilirik dan diapresiasi oleh Pemkot Makassar,” ungkap Ardy yang juga merupakan guru SMANKO Sulsel.
Lebih lanjut Ardy menjelaskan, bahwa KCKR adalah Amanah UU no. 13 tahun 2018, tentang serah simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) baik skala kota Makassar maupun Sulsel.
“Kami dari Agupena sangat berterima kasih kepada pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perpustakaan, karena karya karya kepenulisan kami yang telah kami himpun sejak 2013 telah diapresiasi dan disaksikan publik. Semoga semangat ini menjadi sumber inspirasi bagi teman-teman pengurus dan kader Agupena serta FPM Simpul Pena di Sulsel,” tegas Ardy.
Ardy yang juga editor buku karya Kadisdik Sulsel, Irman Yasin Limpo, yang berjudul Sang Inovator Pendidikan ini menjelaskan, Agupena yang berdiri di Sulsel sejak tanggal 29 September 2013 itu, mengusung motto mengikat dan menyemai ilmu dengan pena, berkomitmen untuk terus bekerja dan berkarya nyata serta tawaddu untuk terus menulis agar peradaban ilmu lewat buku akan terus hidup, untuk warisan ilmu generasi sekarang dan akan datang. (*)