Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Stunting
  • Universitas Diponegoro
Opini

Orang Cerdas Susah Tidur, Benarkah?

1096
×

Orang Cerdas Susah Tidur, Benarkah?

Sebarkan artikel ini
Orang Cerdas Susah Tidur, Benarkah?
Abdul Jamil al Rasyid (Mahasiswa Sastra Minangkabau)
  • KPU Sulsel
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar
  • Banner DPRD Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

OPINI—Banyak pertanyaan-pertanyaan yang menanyakan bahwa, apakah benar orang cerdas itu susah tidur. Jawabannya mungkin ada yang mengatakan iya mungkin juga tidak. Tergantung dari orang itu sendiri.

Cerdas adalah sebuah pemahaman dan pengeluaran yang lebih dibandingkan orang lain, serta memiliki pikiran yang tajam dan kritis terhadap sesuatu hal. Orang yang cerdas tentu memiliki bidang-bidang Sendiri untuk kecerdasannya. Oleh karena itu kita tidak boleh memandang orang yang cerdas dalam satu bidang saja, karena setiap orang memiliki kecerdasan sendiri-sendiri.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Tidur adalah suatu aktivitas yang biasanya digunakan untuk beristirahat dan mengembalikan fisik yang terkuras. Dalam hal ini tidur adalah keadaan dimana seseorang belum tentu sadar karena tingkat kesadaran orang ketika tidur itu bisa dikatakan tidak ada.

Manusia menggunakan tidur untuk beristirahat, biasanya manusia tidur dalam 6-8 jam sehari. Seseorang yang kurang tidur biasanya menyebab efek tidak enak badan, mengantuk dan lain-lain. Manusia tidur biasanya malam hari dari jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Begitu seterusnya.

Apa hubungan orang yang cerdas susah tidur?

Hubungan dari kedua hal ini adalah ketika orang yang cerdas biasanya selalu memikirkan-memikirkan sesuatu yang dianggap penting secara detail. Biasanya orang yang cerdas memikirkan suatu masalah sedetail mungkin kemudian mencari analisis untuk mencegah, memecahkan dari masalah tersebut. Orang yang cerdas biasanya bisa memprediksi suatu peristiwa kemudian disimpulkan didalam otaknya.

Ketika hal demikian terjadi, katakanlah misalnya seseorang yang cerdas susah tidur, didalam otak orang yang cerdas biasanya terdapat pikiran-pikiran serta analisa yang jauh. Volume dari kecerdasan setiap orang itu berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Orang yang cerdas biasanya suka memikirkan suatu yang tidak penting menjadi penting. Menganalisis sesuatu yang tidak mungkin. Maka hal ini tentu beresiko terdaftar fisik dari orang yang cerdas tersebut.

Seseorang yang cerdas juga merupakan seorang pemimpin baik itu dalam sesuatu dan lainnya. Pemimpin yang cerdas tentu membutuhkan pemikiran-pemikiran yang cerdas pula. Maka hal ini cocok bagi pemimpin.

Kenapa penulis mengatakan bahwa orang yang cerdas itu memimpin karena pemimpin biasanya orang yang cerdas, sangat jarang kita menemukan pemimpin yang kurang cerdas serta cakap. Dalam sebuah lembaga tentu diperlukan pimpinan yang cerdas agar lembaga tersebut menjadi maju.

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa menjadi pemimpin itu perlu kecerdasan dan pemimpin biasanya cenderung susah untuk tidur, karena banyak pikiran-pikiran yang dituangkan oleh pemimpin. Misalnya memikirkan anggota, memikirkan keuangan, dan lain-lain.

Tonggak kemajuan sebuah lembaga ditentukan oleh pemimpinya. Bilamana sebuah lembaga maju/mundur ditentukan oleh pimpinannya. Maka hal ini membuat pemimpin tentu memikirkan organisasi nya. Sebelum tidur tentu dia berpikir bagaimana hal ini dipecahkan.

Banyak hal yang dapat kita peroleh dari kecerdasan. Orang yang memimpin, orang yang suka menulis misalnya juga sama seperti orang yang mempin. Biasanya orang yang suka menulis juga akan susah tidur karena terlalu banyak pikiran-pikiran yang ada didalam otak penulis tersebut. Begitu juga dengan profesi lainnya. Setiap pekerjaan mempunyai tuntutan tersediri. Maka dari tuntutan itu bisa saja membuat kita susah untuk tidur.

Semua hal diatas tentang adalah hal yang biasa terjadi. Penulis dapat menyimpulkan bahwa semakin cerdas orang tersebut, maka semakin susah juga tidurnya. Begitu juga semakin banyak tuntutan yang dialami oleh seseorang terhadap pekerjaannya maka semakin susah juga tidurnya.

Hal ini tentu membuat seseorang yang susah tidur itu tidak baik, tetapi pikiran yang terlalu detail membuat seseorang tentu susah untuk memicingkan matanya. Memang hal ini membuat istirahat menjadi kurang tapi pikiran yang melayang tersebut membuat hal ini menjadi lebih dipilih. (*)

Penulis: Abdul Jamil al Rasyid (Mahasiswa Sastra Minangkabau)

Tentang Penulis

Penulis adalah Abdul Jamil Al Rasyid  Mahasiswa Sastra Minangkabau FIB Unand angkatan 2019 berdomisili di Padang Pariaman  Sumatera Barat Santri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Nurul Ikhlas  Patamuan Tandikek.

***

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

  • DPPKB Kota Makassar
error: Content is protected !!