Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadan Mubarak 1446H (Mediasulsel.com)
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Sidrap
  • Pemkab Maros
  • Universitas Dipa Makassar
  • Media Sulsel
News

Perokok Habiskan $1 Triliun dan Akan Bunuh 8 Juta Orang Pertahun

309
×

Perokok Habiskan $1 Triliun dan Akan Bunuh 8 Juta Orang Pertahun

Sebarkan artikel ini
  • Pemprov Sulsel
  • Pascasarjana Undipa Makassar
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar

MEDIASULSEL.com – Para perokok telah menggerogoti ekonomi global lebih dari US$1 triliun per tahun, dan dari hasil penelitian akibat merokok dapat membunuh satu pertiga lebih banyak orang pada tahun 2030 dibandingkan sekarang, ini menurut sebuah studi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Institut Kanker Nasional.

Biaya itu jauh melebihi pendapatan global dari pajak-pajak tembakau, yang menurut perkiraan WHO mencapai sekitar $269 miliar pada 2013-2014.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

“Jumlah kematian terkait tembakau diproyeksikan akan meningkat dari sekitar enam juta kematian per tahun menjadi sekitar 8 juta per tahun pada 2030, dengan lebih dari 80 persen di antaranya terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah (LMIC),” menurut studi tersebut.

Sekitar 80 persen perokok tinggal di negara-negara tersebut, dan meskipun prevalensi merokok turun di antara populasi global, jumlah total perokok di seluruh dunia meningkat, jelas studi tersebut.

Ahli-ahli kesehatan mengatakan penggunaan tembakau merupakan sebab kematian global terbesar yang dapat dicegah.

“Konsumsi tembakau bertanggung jawab atas..kemungkinan lebih dari $1 triliun biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas setiap tahun,” ujar studi tersebut, yang dikaji oleh lebih dari 70 ilmuwan yang ahli.

Biaya-biaya ekonomi diperkirakan akan terus meningkat, dan meskipun pemerintah-pemerintah memiliki alat-alat untuk mengurangi pemakaian tembakau dan kematian terkait, sebagian besar gagal menggunakannya, menurut laporan setebal 688 halaman itu.

“Pemerintah takut kontrol terhadap tembakau akan berdampak buruk pada ekonomi, tapi hal itu tidak dijustifikasi oleh bukti. Bukti ilmiahnya jelas; waktunya bertindak adalah sekarang.” (voaindonesia)

error: Content is protected !!