Advertisement - Scroll ke atas
  • Bapenda Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Stunting
  • Universitas Diponegoro
Opini

Temperamental Presiden Soal 3 Periode

2187
×

Temperamental Presiden Soal 3 Periode

Sebarkan artikel ini
Temperamental Presiden Soal 3 Periode
Vindy W. Maramis, S.S, Pegiat Literasi Islam, Alumni Sastra Inggris UISU.
  • KPU Sulsel
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Makassar
  • Banner DPRD Makassar
  • Pilkada Sulsel (KPU Sulsel)

Untuk aturan terkait masa jabatan kepala negara pun hanya didasarkan pada lama periodenya saja, bukan dilihat dari bagaimana kepemimpinannya selama menjabat dan kondisi rakyat yang berada dalam kepemimpinannya.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Apa gunanya masa jabatan yang panjang apabila seorang kepala negara tidak dapat memberikan rasa adil dan kesejahteraan pada rakyatnya. Tak dipungkiri seperti pada masa kepemimpinan Jokowi. Rasanya rakyat sudah jenuh dengan 2 periode ini.

Padahal seorang pemimpin mestilah menjadi sosok yang amanah, adil, menyejahterakan dan mampu melayani rakyat dengan baik.

Karena tanggung jawab seorang pemimpin bukan hanya di dunia saja, melainkan akan dimintai pertanggung jawaban juga di akhirat kelak.

Sepeti yang tertuang dalam hadis Rasulullah, “ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka.” (HR. Abu Dawud)

Dalam hadis lainnya, Rasulullah juga  mengingatkan agar manusia tidak meminta dijadikan pemimpin atau meminta jabatan. Karena tanggung jawab seorang pemimpin di dunia dan akhirat amatlah berat.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Maka, semestinya seorang manusia janganlah haus kekuasaan, apalagi ingin berkuasa hanya untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya. Jadilah pemimpin yang takut pada Allah, sehingga akan menjauhi sifat-sifat zalim, seperti tidak adil, menyulitkan rakyat dengan kebijakan-kebijakannya, mengabaikan hak-hak rakyat, dan lain sebagainya. Allahua’lam. (*)

Penulis: Vindy W. Maramis, S.S (Pegiat Literasi Islam, Alumni Sastra Inggris UISU)

***

Disclaimer: Setiap opini/artikel/informasi/ maupun berupa teks, gambar, suara, video dan segala bentuk grafis yang disampaikan pembaca ataupun pengguna adalah tanggung jawab setiap individu, dan bukan tanggungjawab Mediasulsel.com.

  • DPPKB Kota Makassar
error: Content is protected !!