Advertisement - Scroll ke atas
  • Ramadhan 1445 H
  • Pemkot Makassar
  • Pemkot Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
  • Universitas Dipa Makassar
Opini

Melonjak Harga Telur, Rakyat Babak Belur

1932
×

Melonjak Harga Telur, Rakyat Babak Belur

Sebarkan artikel ini
Melonjak Harga Telur, Rakyat Babak Belur
Sri Rahmayani, S.Kom (Aktivis Pemerhati Sosial dan Penggiat Literasi AMK 4)
  • Pemprov Sulsel
  • PDAM Kota Makassar

OPINI—Jauh panggang dari api, ketika mengharap harga telur turun. Setelah mengamati beberapa bulan berlalu hingga kini. Dari pantauan di Pasar Cicaheum, Bandung, harga telur telah mencapai Rp36.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp26.000 per kilogram.

Kenapa tidak, karena melihat perkembangan di pasaran harga telur makin meroket dengan berbagai sebab yang tak kunjung jelas. Berbagai sebab itu jika disebutkan di antaranya, afek pandemi afkir dini, efek bansos, hingga  harga pakan ayam yang mahal. Tentunya semua sebab itu akan masuk akal, sehingga untuk diperbincangkan lebih jauh mampu dengan sigap memahami sebab dan akibat serta menemukan solusi yang tepat.

Advertisement
Scroll untuk melanjutkan

Sebab melonjaknya harga telur

Sebab pertama yaitu imbas pandemi afkir dini jadi langkah peternak akibat harga ayam naik dan telur turun. Sehingga kerugian bagi petrnak sehingga beriisiatif untuk menaikkan harga telur. Ini dapat kita lihat realita yang diungkapkan oleh  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan , beberapa permasalahan lonjakan harga pangan saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI.

Salah satunya, lonjakan harga telur yang saat ini masih terjadi imbas dari langkah peternak yang melakukan afkir dini pada Maret dan Februari. Keputusan afkir dilakukan usai harga ayam tinggi sementara harga telur jatuh sampai Rp14.000/kg.

“2021 itu kita masih pandemi harga telur Rp14.000/kg, itu rugi karena ongkosnya telur Rp24.000 maka dari itu peternak banyak afkir dini induknya dipotong jadinya kondisinya sekarang ini,” (tirto.id Selasa 30/8/2022).

Jika memahami hal ini, seharusnya tentu solusi akhir yang diambil untuk menaikkan harga telur, berimbangnya harga pasar baiknya dipelajari mendalam. Sehingga mampu menyimpulkan solusi apa yang mesti diambil.

Lihat Juga:  Menguak Kerusakan Sistem Pendidikan Sekuler dalam Permen PPKS

Sebab kedua, ketika agenda bansos diadakan tiba-tiba juga tentunya mempengaruhi harga telur. Meski perubahan itu tidak lama.  Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali mengungkap penyebab harga telur ayam tinggi. Dia menyebut salah satu penyebab harga telur ayam melesat adalah bantuan sosial (bansos).

Mensos tidak membeli telur, tidak, tapi memberikan bantuan kepada daerah, daerah dan dijadikan itu bantuan dalam bentuk pangan. Dan itu rupanya kesepakatan Kementerian Perdagangan dan Mensos (detik.com Selasa 30/08/22).

error: Content is protected !!